Dalam survei tersebut mengatakan, 56 persen menjawab bahwa mereka merasa "beban berat" untuk makan siang di luar, sementara 39,5 persen merasa "sedikit terbebani". Hanya 0,2 persen yang menjawab tidak merasa terbebani sama sekali.
"Saya pikir saya menghabiskan rata-rata 13.000 won saat makan siang. Sekitar 9.000 won untuk makanan dan 4.000 untuk kopi," Lee Ga-young, seorang pekerja kantoran yang mengantri di depan sebuah restoran.
Badan Konsumen Korea juga mengatakan bahwa, biaya rata-rata 8.077 won untuk memiliki "kalguksu," atau sup mie, di Seoul, dibandingkan dengan 6.692 won pada tahun 2018. Dalam kasus "bibimbap," harga rata-rata naik menjadi 9.392 won dari 8.830 won selama periode yang sama.
Banyak para pekerja kantoran yang prihatin terkait dengan fenomena panik “Makan Siang” ini dikarenakan inflasi di Korea Selatan.
Mereka juga mengaku sangat khawatir tentang berapa lama inflasi di Korea Selatan akan berlangsung.***