WHO mengatakan bahwa kualitas udara paling buruk terdapat di wilayah Mediterania bagian timur dan di wilayah Asia Tenggara, kemudian diikuti oleh berbagai daerah yang ada di Afrika.
WHO juga mengungkapkan bahwa tidak ada negara di dunia yang berhasil mencapai batas maksimal partikel berbahaya yang direkomendasikan oleh WHO yaitu tidak lebih dari 50 mikrogram per meter persegi.***