Peletakan boneka-boneka ini juga memiliki aturan tersendiri. Di mana susunannya terdiri dari 5 susunan.
Barisan paling atas merupakan tempat untuk boneka Permaisuri dan Kaisar. Kemudian satu tingkat di bawah boneka Permaisuri dan Kaisar terdapat boneka tiga wanita istana atau sannin-kanjo.
Setelah itu diikuti dengan boneka lima musisi kerajaan atau gonin-bayashi, lalu dua menteri atau udaijin dan sadaijin, dan baris paling bawah yaitu tiga pelayan.
Ada mitos yang berkembang di Jepang yaitu jika boneka-boneka tersebut tidak segera disingkirkan setelah festival berakhir, dipercayai anak perempuan akan sulit menikah.
Selain dari penempatan boneka-boneka yang telah disebutkan di atas, biasanya juga ada perabotan, makanan, dan alat-alat makan lainnya yang semuanya berukuran kecil.
Dalam perayaan Hinamatsuri ini, terdapat begitu banyak jenis makanan dan minuman khas Jepang yang akan disajikan.
Pada hari ini pula anak perempuan akan mengundang teman-temannya ke rumah mereka untuk ikut merayakan Hinamatsuri.
Makanan khas yang disajikan diantaranya Chirashi, makanan nasi sushi yang ditetesi cuka dengan campuran bumbu ikan mentah dan gula.
Baca Juga: Hilangkan Jerawat di Punggung dengan 3 Cara Ini, Utamakan Jaga Kebersihan