Penerjemah Veteran Ukraina Menangis Saat Tafsirkan Pidato Presiden Volodymyr Zelensky di Tengah Serangan Rusia

- 28 Februari 2022, 11:03 WIB
Siaran berita yang menampilkan Presiden Volodymyr Zelensky saat berpidato dengan suara latar penerjemah wanita yang menangis saat menafsirkan isinya. /Tangkapan Layar German news service Welt.
Siaran berita yang menampilkan Presiden Volodymyr Zelensky saat berpidato dengan suara latar penerjemah wanita yang menangis saat menafsirkan isinya. /Tangkapan Layar German news service Welt. /

ZONABANTEN.com - Seorang penerjemah veteran menangis ketika tengah menerjemahkan pidato Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Minggu 27 Februari 2022.

Terdapat video emosional yang beredar melalui media sosial yakni penerjemah Ukraina yang terdengar mulai terdiam ditengah-tengah saat menerjemahkan dalam siaran berita German news service Welt.

Sampai saat ini wanita penerjemah itu belum diketahui identitasnya sebab saat menafsirkan hanya suaranya saja lah yang terdengar.

"Rusia berada di jalur kejahatan. Rusia harus kehilangan suaranya di PBB," ungkap sang penerjemah saat menafsirkan sebagian pidato Presiden Volodymyr Zelensky.

Ia kemudian mulai berusaha kembali melanjutkan.

Baca Juga: 10 Quotes Tentang Cinta dari Serial Euphoria yang Memorable

"Ukraina, negara ini pasti tahu," katanya sebelum berhenti sebentar dan menambahkan, "apa yang akan kita pertahankan," ujarnya.

Saat berbicara, suaranya mulai pecah dan ia mencoba untuk tenang. Namun setelah menarik napas, dia diam-diam berkata, "Maaf" dan berhenti menerjemahkan.

Unggahan ini sontak menimbulkan kesedihan mendalam bagi warganet yang mendengar.

Banyak dari mereka yang mengatakan hal tersebut adalah wajar dan tidak perlu untuk meminta maaf.

Warganet juga ikut memberikan pesan-pesan penyemangat kepada sang penerjemah dan masyarakat Ukraina.

Pada hari yang sama, Volodymyr Zelensky juga berbicara kepada masyarakat Ukraina melalui rekamanan video.

Baca Juga: Wow! Ukraina Berhasil Kumpulkan 247 Miliar Donasi Crypto Mulai dari Bitcoin, Ethereum, Hingga NFT

Ia langsung mengabarkan bahwa beberapa kota di negara itu telah diserang oleh pasukan Rusia.

"Malam itu sulit," katanya. “Rakyat bangkit untuk membela negara mereka, dan mereka menunjukkan wajah asli mereka. Ini adalah teror," tutur Volodymyr.

“Mereka akan lebih banyak lagi mengebom kota-kota kami di Ukraina, mereka akan membunuh anak-anak kita dengan lebih diam-diam. Ini adalah kejahatan yang telah datang ke tanah kami dan harus dihancurkan," tutupnya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Hill


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah