Putin mengatakan Rusia sedang melakukan “operasi militer khusus” untuk menghentikan Ukraina yang melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri. Tuduhan tersebut dianggap tidak berdasar oleh pihak Barat.
Putin juga mengatakan kalau Ukraina adalah negara tidak sah yang tanahnya adalah miliki Rusia secara sejarah.
“Sepengetahuan saya, Presiden Zelensky tetap berada di Ukraina dengan jabatannya saat ini. Dan tentu saja kami mengkhawatirkan keselamatan semua teman kami di Ukraina,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat ditanya kekhawatirannya dengan keselamatan Zelensky.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023, Main di Kuwait Bulan Juni 2022
Membuat Sanksi
Sebagai negara demokratis yang memiliki 44 juta penduduk, Ukraina memilih merdeka dari Uni Soviet dan baru-baru ini berencana untuk bergabung dengan aliansi militer NATO dan Uni Eropa, yang menjadi pemicu marahnya Moskow.
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, Australia, dan Uni Eropa meluncurkan sanksi terhadap Moskow awal pekan ini, termasuk langkah Jerman untuk menghentikan pipa gas senilai 11 miliar dolar dari Rusia.
Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel menyatakan tindakan itu sebagai “paket sanksi paling keras yang pernah kami terapkan”.
China pun berada di bawah tekanan usai penolakannya untuk menyebut serangan Rusia sebagai invasi.