Tak hanya itu, Mansa Musa juga membawa kambing dan sapi untuk perbekalan selama perjalanan.
Saat di Kairo, ia membagikan banyak sekali emas batangan secara gratis. Mansa Musa sempat singgah selama 3 bulan dan menyisakan banyak dampak, antara lain hancurnya harga emas selama 10 tahun sejak kepergiannya.
Baca Juga: Simak! Inilah 5 Faktor Penyebab Tanaman Aglonema Sulit Untuk Bertunas dan Cara Mengatasinya
Saat perjalanan pulang dari haji, Mansa Musa kembali melewati Mesir. Rasa bersalahnnya yang menyebabkan perekonomian negara itu hancur membuatnya mencoba untuk memulihkan keadaan ekonomi seperti sedia kala.
Lantas, ia menarik sebagian emas dari peredaran lewat skema pinjam. Sebagai konsekuensinya, Mansa Musa harus menerima suku bunga yang sangat tinggi dari lender Mesir. Ia pun membuat Kerajaan Mali terkenal.
Sebelum kerajaan tersebut dibuat, informasi terkait Kerajaan Mali jarang didengar. Akibat peran besar Mansa Musa, secara tidak sadar ia sudah mengukir namanya dalam sejarah sekaligus mengenalkan Mali ke seluruh dunia.
Baca Juga: Karena Anya Geraldine, Ariel Noah Mengubah Lirik Bintang di Surga Menjadi Bahasa Prancis
Mansa Musa dikenal dermawan dan peduli dengan pendidikan. Terbukti dengan dijadikannya Timbuktu sebagai pusat pendidikan.
Ia juga membangun sekolah, perpustakaan, dan masjid yang menjadi awal mula majunya pendidikan di wilayah tersebut.
Wilayah Timbuktu saat ini sudah menjadi pusat pendidikan Islam, dengan adanya Universitas Sankore yang dibangun di wilayah itu.