Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia sejak 2 tahun silam masih terus berlangsung.
Jepang sendiri tengah berada dalam gelombang ke 6, dimana kasus positif akibat varian Omicron paling mendominasi diantara mereka yang terinfeksi virus.
Survei tersebut dilakukan sejak November 2021 hingga Januari 2022 kemarin. Kebanyakan responden yang memberikan tanggapan berasal dari pusat kesehatan masyarakat yang berasal dari sebanyak 40 prefektur.
Termasuk daerah besar seperti Tokyo dan Osaka.
Baca Juga: Apakah Kita Benar-benar Berada di Tengah-tengah 'Krisis Perhatian'? Begini Penjelasannya
Riset tersebut menyatakan bahwa terdapat 36 persen responden tenaga kesehatan yang menyampaikan bahwa mereka mengalami gejala-gejala depresi.
Dan sebanyak 1 persen dari 1,771 responden menyatakan bahwa mereka dapat bekerja sebanyak total 200 jam setiap pekannya.
Pada konferensi pers, kepala divisi pelayanan medis dan sanitasi dari serikat pekerja kotamadya dan prefektur seluruh Jepang, Haruki Hirayama, menyampaikan pendapatnya.
“Karena itulah, diperlukan penambahan jumlah personil staf tenaga kesehatan.“ Ucapnya dalam konferensi pers tersebut.
Baca Juga: 3 Tanda Lolos Kartu Prakerja Gelombang 23, Apa Saja? Cek Disini