Tak Peduli Sanksi, Putin Malah Tambah Helikopter Tempur ke Ukraina

- 13 Februari 2022, 22:00 WIB
Tak Peduli Sangsi, Putin Malah Tambah Helikopter Tempur ke Ukraina. Reuters/Sergey Pivovarov
Tak Peduli Sangsi, Putin Malah Tambah Helikopter Tempur ke Ukraina. Reuters/Sergey Pivovarov /

ZONABANTEN.com - Semakin meningkatnya kekhawatiran barat akan invasi Rusia ke Ukraina, Rusia malah telah menambah kembali armada militernya ke perbatasan Ukraina.

“Vladimir Putin tidak peduli tentang sanksi," kata Viktor Tatarintsev duta besar Rusia untuk Swedia, ketika Rusia itu menambah armada helikopter serang ke perbatasannya dengan Ukraina, dikutip dari The Sun.

Lebih lanjut ia menperingatkan bahwa semakin barat menekan Rusia, semakin kuat respon Rusia.

Dia menepis ancaman sanksi dan membual Rusia telah menjadi "lebih mandiri" dalam menanggapi ultimatum.

Baca Juga: Rusia Kirim Lebih 30 Kapal Perang ke Semenanjung Krimea Dekat Ukraina di Tengah Memanasnya Konflik Eropa Timur

Tatarintsev mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet: "Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami.

"Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tetapi kami telah belajar membuat keju Rusia yang sama baiknya menggunakan resep Italia dan Swiss."

Dia mengatakan hukuman telah memungkinkan ekonomi negaranya dan sektor pertanian berkembang.

Dilansir ZONABANTEN.com dari laman berita The Sun pada Minggu, 13 Februari 2022 sebuah helikopter tempur Ka-52 Alligator, Mi-8 dan Mi-4 berkumpul di wilayah barat Rusia yang hanya berjarak 19 mil dari Ukraina.

Helikopter-helikopter tersebut terlihat di Belgorod, Nizhny, Novgorod, Tver, Ulyanovsk, dan Yaroslavl.

Baca Juga: Kasian.. 700 Anak yang Terjebak Malah Digunakan untuk Tameng Peperangan di Suriah, Padahal Mereka Minta Pulang

Ditengah kekhawatiran barat akan invasi Rusia ke Ukraina, armada-armada tempur tersebut malah dikerahkan ke zona perang Ukraina.

Pengerahan itu dilakukan setelah Joe Biden memperingatkan Vladimir Putin tentang “biaya cepat dan berat” setelah klaim Rusia berencana menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

Joe Biden dan Vladimir Putin yang berbicara melalui telepon selama satu jam dua menit pada Sabtu, 12 Februari 2022 hanya menghasilkan kebuntuan.

Setelah itu Gedung Putih mengatakan: "Presiden Biden jelas bahwa, jika Rusia melakukan invasi lebih lanjut ke Ukraina, Amerika Serikat bersama dengan sekutu dan mitra kami akan merespons dengan tegas dan membebankan biaya cepat dan berat pada Rusia.”

Presiden Biden menegaskan bahwa invasi Rusia lebih lanjut ke Ukraina akan menghasilkan penderitaan manusia yang meluas dan mengurangi posisi Rusia.

Baca Juga: Diam-Diam Arab Saudi Ternyata Ikut Rayakan Hari Valentine dengan Cara Begini, Perubahan Sosial Demi Visi 2030?

Sementara pihak Rusia mengatakan akan berhenti sejenak untuk meninjau tanggapan AS dan NATO terhadap proposal jaminan keamanannya sebelum mengumumkan tindakan selanjutnya.

Bagi Amerika Serikat, Presiden Rusia telah membuat permintaan yang mustahil agar Ukraina tidak pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi barat NATO.

Ajudan Putin Yury Ushakov menuduh AS “secara artifisial mengobarkan histeria di sekitar dugaan rencana invasi Rusia, bahkan memberikan tanggal invasi semacam itu,”.

Dia menambahkan: "Kondisi sedang dibuat untuk angkatan bersenjata Ukraina untuk mengambil tindakan provokatif di tengah tuduhan tentang 'invasi.'  Beginilah cara kami melihat situasinya.”.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah