Baca Juga: Bagaimana Tomat Bisa Menjadi Alternatif untuk Perawatan Kulit? Simak Penjelasannya
Penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat penyakit lebih tinggi dari yang diperkirakan selama tiga minggu di Yorkshire.
“Di wilayah lain, peningkatan yang kami lihat sejauh ini lebih mirip variasi musiman normal, namun wabah seperti itu dapat berubah dengan cepat dan kami akan terus memantau situasinya" ujarnya.
Walaupun masih dilakukan penelitian, pakar mengungkapkan bahwa kemungkinan besar penyebab dari infeksi ini adalah Canine Enteric Coronavirus (CEC).
Namun, apakah virus Canine Enteric Coronavirus (CEC) memiliki kesamaan dengan virus dari Covid-19?
Baca Juga: Perdarahan Berkepanjangan Jadi Keluhan Mayoritas Penderita Kanker Serviks
Dikutip dari media Mirror, terlepas dari namanya yang memiliki kesamaan, sejauh ini Canine Enteric Coronavirus tidak memiliki hubungan dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Selain itu CEC tidak menimbulkan risiko bagi pemilik atau anggota keluarga yang mungkin bersentuhan dengan anjing yang terinfeksi.
Diketahui CEC rupanya telah ada jauh lebih lama daripada Covid-19 dan secara historis hanya menghasilkan penyakit yang relatif ringan pada anjing.
Namun, Bethaney Brant salah satu koordinator dari proyek SAVSNET mengatakan meskipun penyebab virus tidak diketahui namun beresiko menular.