Seorang pria yang disebut 'hyena' akan disewa oleh keluarga wanita. Dia akan melakukan inisiasi hubungan intim sebagai 'ritual pembersihan'.
Pria asing sebagai 'hyena' yang dianggap orang baik itu akan meniduri para wanita muda tersebut tanpa kondom, karena memang dilarang dalam tradisi itu.
Ritual penuh syahwat tersebut dipercaya membebaskan para wanita dari penyakit, karena 'moral baik' dari sang 'hyena.'
Sehingga, para wanita tersebut diklaim akan merasa bangga untuk memberitahu dan menceritakannya pada orang lain.
Namun, dalam kasus Eric Aniva, ternyata dia telah menderita positif HIV, dan diam soal penyakit menular seksual tersebut.
Pada Juli 2016, Kepolisian Malawi akhirnya menangkapnya atas perintah presiden saat itu, Peter Mutharika yang telah turun tangan.
Terlepas dari tradisi lokal, dia memerintahkan polisi untuk menyelidiki dan menuntut Eric Aniva atas aksinya meniduri ratusan wanita tersebut.
"Praktik-praktik mengerikan ini, meskipun dilakukan oleh beberapa orang, juga menodai citra seluruh bangsa Malawi secara internasional dan membawa aib bagi kita semua," kata presiden.
Juru Bicara Kepresidenan saat itu, Mgeme Kalilani juga menegaskan perintah presiden dalam kasus tersebut.