“Seharusnya menjadi pilihan wanita untuk mengenakan apa yang dia inginkan,” kata Afghani meneruskan pernyataannya.
“Mereka seharusnya sibuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting daripada pakaian wanita. Kebanyakan wanita sudah memakai cadar tradisional (selendang atau jilbab), jadi mengapa harus dibesarkan?” kata Afghani memprotes diktat tersebut.
Bagi beberapa rakyat Taliban, kampanye seperti itu merupakan obsesi dari Taliban terhadap hal-hal tidak penting di tengah kondisi krisis ekonomi yang semakin parah.***