Kesepakatan Nuklir Iran Mentok, Ternyata AS Ajukan Syarat Ini, Utusan Khusus: Kami Mengejar Keduanya

- 24 Januari 2022, 15:00 WIB
Kesepakatan Nuklir Iran Mentok, Ternyata AS Ajukan Syarat Ini, Utusan Khusus: Kami Mengejar Keduanya. /REUTERS/Raheb Homavand
Kesepakatan Nuklir Iran Mentok, Ternyata AS Ajukan Syarat Ini, Utusan Khusus: Kami Mengejar Keduanya. /REUTERS/Raheb Homavand /

ZONABANTEN.com - Kesepakatan nuklir Iran kembali mentok alias tidak ada perkembangan sejak disepakati pada tahun 2015.

Kesepakatan nuklir Iran ini lahir pada 2015 yang disepakati antara Iran, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara besar lainnya.

Selain Iran dan AS, ada China, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa, yang bertemu di Wina, Austria pada 14 Juli 2015 silam. 

Kesepakatan antara Iran dan negara-negara besar dunia itu mencabut sanksi terhadap negara Timur Tengah tersebut atas pembatasan kegiatan nuklirnya.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Penis yang Harus Diketahui Pria, Wanita juga Dianjurkan untuk Tahu

Namun, belakangan Iran diduga masih berusaha untuk mendapatkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir, meski mereka membantahnya.

Pada 2018, mantan Presiden AS Donald Trump pun memutuskan keluar dari kesepakatan itu, dan kembali menerapkan sanksi ekonomi pada Iran. 

Iran menanggapinya dengan melanggar banyak pembatasan dalam kesepakatan itu, hingga negara-negara Barat meyakini kesepakatan itu akan batal sepenuhnya.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS telah dilakukan beberapa kali untuk membawa kedua negara kembali pada kesepakatan nuklir tersebut.

Baca Juga: Apa Penyebab Keringat Dingin dan Bagaimana Cara untuk Mengobatinya?

Namun, hingga kini pembicaraan kesepakatan nuklir Iran itu terus menemui jalan buntu. Iran sendiri menolak pertemuan formal dengan pejabat AS.

Sementara AS mengajukan satu syarat yang masih belum dipenuhi. Yaitu, membebaskan empat warga mereka yang masih disandera oleh Iran.

Baru-baru ini, pemimpin perundingan dari AS untuk kesepakatan nuklir Iran, yaitu Utusan Khusus AS untuk Iran, Robert Malley kembali menegaskannya.

Disampaikannya, AS tidak mungkin mencapai kata sepakat untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015, kecuali jika Iran membebaskan empat warganya.

Baca Juga: Jadwal Timnas Wanita Piala Asia 2022 Indonesia Vs Thailand

Dia juga menyatakan posisi AS tetap, bahwa masalah empat orang yang ditahan di Iran itu terpisah dari negosiasi nuklir.

Namun, bagaimanapun, pembebasan empat warga yang menurut AS disandera oleh pihak Iran itu adalah prasyarat untuk perjanjian nuklir.

"Mereka terpisah dan kami mengejar keduanya," kata Robert Malley kepada Reuters di Wina, Austria, Minggu 23 Januari 2022.

"Tapi saya akan mengatakan sangat sulit bagi kami untuk membayangkan kembali ke kesepakatan nuklir sementara empat orang Amerika yang tak bersalah disandera oleh Iran," tegasnya.

Baca Juga: Mengapa Allah Ciptakan Neraka? Bukankah Dia Maha Baik, Adil, dan Penerima Taubat?

"Jadi, bahkan saat kami melakukan pembicaraan dengan Iran secara tak langsung mengenai file nuklir, kami melakukan, sekali lagi secara tidak langsung, diskusi dengan mereka untuk memastikan pembebasan sandera," ujarnya.

Empat warga AS itu, termasuk pengusaha Iran-Amerika Siamak Namazi (50 tahun) dan ayahnya Baquer Namazi (85 tahun) yang dihukum karena tuduhan berkolaborasi dengan pemerintah musuh.

Hingga kini, Siamak masih tetap di penjara. Sedangkan Baquer dibebaskan pada 2018 dengan alasan medis, namun dilarang meninggalkan Iran.

Yang lainnya adalah aktivis lingkungan Morad Tahbaz (66 tahun), yang juga berkebangsaan Inggris, dan pengusaha Emad Shargi (57 tahun).

Baca Juga: 7 Fakta Aneh Tentang Lautan yang Jarang Didengar, Salah Satunya Terumbu Karang Gunakan Sunblock Alami!

Dalam beberapa tahun terakhir, Pengawal Revolusi elit Iran telah menangkap puluhan warga negara ganda dan orang asing.

Sebagian besar mereka dihukum dengan tuduhan spionase dan terkait keamanan; berasal dari AS, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, dan Swedia.

Kelompok-kelompok HAM internasional menuduh Iran menangkap para tahanan tersebut untuk mendapatkan pengaruh diplomatik.

Baca Juga: 5 Manfaat Unik dari Jamur Enoki, Bisa Perlambat Sel Kanker dan Bergizi Tinggi

Sementara negara-negara Barat telah lama menuntut agar Iran membebaskan warganya, yang dihukum sebagai tahanan politik.

Namun, pihak Iran sendiri telah membantah menahan puluhan orang tersebut karena alasan politik.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah