Mengapa Allah Ciptakan Neraka? Bukankah Dia Maha Baik, Adil, dan Penerima Taubat?

- 24 Januari 2022, 13:56 WIB
mengapa allah ciptakan neraka? bukankah dia maha baik, adil, dan penerima taubat?/ pixabay/ geralt
mengapa allah ciptakan neraka? bukankah dia maha baik, adil, dan penerima taubat?/ pixabay/ geralt /

ZONABANTEN.com - Allah adalah tuhan yang maha baik dan adil pada semua makhluk. Namun, beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa Allah ciptakan neraka? Bukankah Allah penerima taubat?

Apakah ketika Allah menciptakan neraka itu berarti Dia tidak baik? Salah satu sifat maha baiknya Allah adalah memiliki sifat adil.

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan sesuatu sesuai dengan porsinya. Hal tersebut merupakan bentuk dari keadilannya. Termasuk dalam penciptaan neraka.

Dia memberikan sesuatu pada makhluk-Nya sesuai dengan kadar yang dilakukan. Seperti halnya direktur perusahaan yang membedakan pemberian gaji pada setiap pegawainya.

Baca Juga: Fungsi Akal dalam Keimanan: Perbedaan Cara Mengimani Allah dan Taat Pada Syariat Allah

Bukankah hal tersebut adil? Semua orang mendapatkan imbalan atas kadar dan tingkat perbuatan yang dilakukan.

Ketika karyawan rajin bekerja, disiplin, kerja keras, maka ia akan mendapatkan tambahan gaji.

Begitu pun sebaliknya, ketika karyawan bermalas-malasan, datang terlambat, sering izin, tentu akan mendapatkan sanksi.

Baik berupa pemotongan gaji hingga ketika kesalahan begitu fatal, maka akan dipecat oleh perusahaan. Begitu pun yang terjadi pada hukum alam, yang manusia belajar darinya.

Ketika berbicara tentang sifat adil, tidak ada yang lebih adil kecuali Allah. Jika flashback pada kejadian umat muslim yang ditembak saat shalat di masjid New Zealand.

Ada sekitar 49 orang muslim yang mati dalam insiden tersebut. Pertanyaannya apakah hukuman yang akan dijatuhkan oleh hukum manusia?

Baca Juga: Metaverse dalam Perspektif Islam, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Sampai Ada Sholat dan Haji Virtual

Keluarga orang pertama akan meminta keadilan pada hakim agar pelaku dihukum mati. Ketika keluarga orang kedua meminta keadilan apa yang didapatkan?

Apakah bisa orang tersebut mati dua kali atau 49 kali? Tentu mustahil. Lalu apa keadilan yang didapatkan pada keluarga korban ke-47?

Itulah hukum di dunia, hukum manusia. Hanya hukum Allah subhanahu wa ta’ala yang maha adil dengan sedail-adilnya.

Dalam firmannya disebutkan, “Inna jahannama kanat mirshoda, lit thoghina ma aba, la bitsina fiha aqaba, la yadzukuna fi ha bardaw wala syaraba, illa khamimaw wa ghassaqa, java wifaq.” (QS. AN Naba’ : 21-26)

Sesungguhnya jahannam itu menanti kapan orang yang bermaksiat pada Allah, akan dilemparkan padanya.

Dan ketika dilemparkan ke jahannam (neraka yang paling bawah dan paling panas) siapa pun tidak akan dapat keluar selama-lamanya.

Baca Juga: Keutamaan Istighfar, Manfaat dan Kemuliaan dari Memperbanyak Taubat

Ia akan terus berada disana bergenerasi dan tidak aka nada habisnya. Mereka tidak merasakan rasa dingin, dan tidak akan mendapatkan minum kecuali air yang mendidih dan nanah.

Dan itu adalah balasan yang sangat pantas, bagi orang-orang yang bermaksiat kepada Allah.

Ketika ada orang yang tidak bisa mendapatkan keadilan di dunia, Allah telah menyiapkan keadilannya ketika di akhirat.

Ketika di dunia orang hanya bisa mati satu kali, di neraka Allah dapat mematikan orang tersebut berkali-kali.

Dalam ayat lainnya disebutkan, bahwa ketika seseorang telah mati karena panasnya siksa neraka. Tiba-tiba ia menjadi utuh kembali seperti sedia kala. Begitu terus azab yang pantas didapatkan.

Hal tersebut merupakan imbalan, serta bentuk keadilan Allah subhanahu wa ta’ala pada setiap umat manusia.

Baca Juga: Berhasil Menggiring 90 Santrinya Masuk Universitas Al Azhar Kairo, DR Ferry M Siregar Ungkap Rahasianya

Suatu ketika rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Kullu ummati yadkhulunal jannah, illa man aba.” (Setiap dari umatku masuk surga, kecuali orang yang enggan).

Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah siapa mereka?” Nabi menjawab, “Mereka adalah yang bermaksiat dan tidak mengikuti cara saya, mereka itulah orang-orang yang tidak mau masuk surga.”

Itulah mengapa ketika Allah menciptakan manusia. Allah perintahkan untuk berbuat baik. Agar mereka dapat kembali ke surga.

Jadilah pemimpin di muka bumi, perbaiki hubungan antara manusia, jangan membuat kerusakan di bumi, dan sayangilah semua makhluk-Nya.

Di bumi Allah turunkan risalah-Nya melalui nabi dan rasul-Nya. Serta kitab Al-quran yang berisi pedoman, apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang.

Baca Juga: Alasan Mengapa Babi dan Anjing Haram dalam Islam, Ternyata Ini Sebabnya!

Namun, ketika di dunia banyak orang yang lupa akan janji yang telah diucapkannya dahulu, sebelum ditiupnya ruh kedalam Rahim ibunya. Bahwa ia akan patuh dan taat pada Allah.

Ketika hari kiamat tiba, dan manusia di bangkitkan. Ia yang beriman akan masuk surga sedangkan yang tidak beriman kemana? Tidak lain di neraka.

Itulah mengapa Allah ciptakan neraka. Sebagai bentuk keadilan-Nya pada seluruh makhluknya. Dia adil, antara yang beriman dan tidak beriman sama-sama mendapatkan tempat.

Namun, tentu berbeda keadaannya. Sesuai dengan amal dan perbuatan yang selama ini ia lakukan di dunia. sebagai balasan seadil-adilnya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: YouTube Felix Siauw


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x