Putra Mahkota Arab Saudi Izinkan Penggal 16 Kepala Orang Dalam Sebulan, Benarkah itu Senjata Politik?

- 19 Januari 2022, 13:04 WIB
Hukuman penggal kepala di Arab Saudi tuai kritik
Hukuman penggal kepala di Arab Saudi tuai kritik /Instagram @mohammed_bin_salman_ksa

Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Sudah Selesai Karantina Tetap Bisa Tularkan Virus, Ini Kata Para Peneliti

“Namun, dalam beberapa bulan sejak penunjukan putra mahkota, kami melihat sedikit alasan untuk percaya bahwa tawarannya lebih dari sekadar latihan PR yang apik,” kata Amnesty.

“Faktanya, Arab Saudi memiliki catatan hak asasi manusia yang mengerikan dan situasinya semakin memburuk sejak Mohammed bin Salman ditunjuk sebagai pewaris resmi takhta pada Juni 2017.” jelasnya.

Ketika dihujani pertanyaan terkait eksekusi mati di kerajaan Arab Saudi dalam sebuah wawancara tahun 2016 dengan The Economist.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Bolehkan Wanita Umbar Aurat Seksi, Warga: Alhamdullilah Lambang Kesenangan

Pangeran Mohammed bin Salman menekankan bahwa semua yang dieksekusi telah melalui tiga lapisan sistem peradilan di negara Arab Saudi.

"Mereka sedang meninjau kejahatan, dan prosedur, dan persidangan, dan hukuman, dan menjalankan hukuman," ungkap Mohammed bin Salman.

Demikian artikel yang membahas topik hukuman penggal kepala di Arab Saudi yang tuai kritik dari berbagai pihak Internasional. ***

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x