Network
ZONABANTEN.com - Pemerintah Jepang telah memulai diskusi untuk memberlakukan kondisi kuasi-darurat di ibu kota Tokyo dan sekitarnya dalam waktu seminggu.
Pernyataan ini dilansir dari penyiar FNN pada Senin, ketika kasus Covid 19 meningkat di Tokyo.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengatakan pada hari Kamis bahwa ibu kota akan meminta tindakan kuasi-darurat jika penggunaan tempat tidur yang disisihkan untuk pasien Covid 19 naik menjadi 20 persen.
Baca Juga: 2 Orang Warga Peru Ditemukan Tewas Setelah Erupsi Gunung Berapi Tonga
Pada hari minggu angka kebutuhan tempat tidur untuk pasien Covid 19 naik ke Tingkat di 19,3 persen di Tokyo.
Varian Omicron yang sangat menular mendorong kebangkitan kasus virus corona di Jepang.
Kasus baru secara nasional telah melampaui 25.000 dalam dua hari terakhir, mendekati level rekor.
Pada 9 Januari pemerintah Jepang mengumumkan tindakan kuasi-darurat di tiga wilayah yang menjadi tuan rumah fasilitas militer AS, setelah wabah Omicron di pangkalan menyebar ke masyarakat sekitar.
Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Bawah Laut, Negara Tonga Masih Hilang Kontak
Langkah-langkah tersebut termasuk mempersingkat jam operasional untuk restoran dan bar.
Kuasi-darurat untuk Tokyo adalah pertama kalinya sejak adanya pembatasan pada September tahun lalu, ketika Jepang mencabut kontrol darurat yang telah berlaku di seluruh negeri.
Permintaan Keadaan kuasi darurat untuk Tokyo diungkapkan oleh Koike pekan lalu jika tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit naik menjadi 50 persen.
Tokyo telah mengalokasikan sekitar 6.900 tempat tidur untuk perawatan virus Covid 19, dari total sekitar 128.000 untuk wilayah ibu kota.***
