Tragis! 100 Jurnalis di Myanmar Disiksa hingga Dibunuh Pasca Ungkap Kudeta ke Dunia pada 2021

- 29 Desember 2021, 15:17 WIB
Committee to Protect Journalists menempatkan Myanmar sebagai penjara jurnalis terburuk kedua di dunia tahun ini
Committee to Protect Journalists menempatkan Myanmar sebagai penjara jurnalis terburuk kedua di dunia tahun ini /Reuters

Seorang jurnalis berusia 44 tahun itu menghabiskan tiga bulan di Penjara Insein Yangon Myanmar yang terkenal kejam sebelum akhirnya dibebaskan.

Maung menceritakan seorang jurnalis lainnya bernama Hanthar Nyein yang berusia 40 tahun pada Hari Natal juga tetap ditahan lantaran masalah kudeta ini.

“Saya benar-benar benci melihat dia menghabiskan ulang tahunnya yang ke-40 di penjara, itu sangat sulit bagi saya dan keluarganya. Dia belum melihat wajah keponakannya yang lahir pada bulan April,” kata Maung.

Kedua jurnalis tersebur termasuk di antara lebih dari 100 jurnalis yang ditangkap setelah militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februar dengan alasan kecurangan dalam pemilihan yang mengembalikan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ke tampuk kekuasaan pada November 2020.

Baca Juga: Tak Diduga! Ini yang Dilakukan Thailand untuk Kalahkan Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020

Kudeta tersebut memicu protes massa yang meluas, yang akhirnya militer Myanmar menindak menggunakan kekuatan mematikan dengan membunuh ratusan orang yang akhirnya memicu pemberontakan bersenjata melawan kekuasaannya di Myanmar.

Sepanjang kehancuran masyarakat di Myanmar ini, jurnalis Myanmar telah mempertaruhkan nyawa dan kebebasan mereka untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer Myanmar.

Pada 14 Desember, seorang fotografer lepas Soe Naing menjadi jurnalis pertama yang terbunuh sejak kudeta, ia dilaporkan meninggal selama interogasi dengan kekerasan saat berada dalam tahanan militer Myanmar.

Myanmar juga menduduki peringkat kedua penjara wartawan atau jurnalis terburuk di dunia tahun ini, melebihi China yang diketahui dengan 26 jurnalis dikonfirmasi di penjara pada Desember.

“Situasinya bahkan lebih mengerikan daripada yang diperkirakan total ini,” kata Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), kelompok di balik pemeringkatan.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah