Tragis! 100 Jurnalis di Myanmar Disiksa hingga Dibunuh Pasca Ungkap Kudeta ke Dunia pada 2021

- 29 Desember 2021, 15:17 WIB
Committee to Protect Journalists menempatkan Myanmar sebagai penjara jurnalis terburuk kedua di dunia tahun ini
Committee to Protect Journalists menempatkan Myanmar sebagai penjara jurnalis terburuk kedua di dunia tahun ini /Reuters

Baca Juga: Akhirnya Faris Ramli Buka Suara, Usai Peristiwa ‘Ledekan’ Kapten Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Viral

“Banyak jurnalis, di antaranya Amerika Danny Fenster, dibebaskan sebelum penghitungan sensus setelah berbulan-bulan di penjara dan penelitian CPJ menunjukkan mungkin ada orang lain dalam tahanan yang belum diidentifikasi sebagai wartawan.” Lanjutnya.

Fenster, yang bekerja untuk majalah Frontier Myanmar, ditangkap pada Maret dan dibebaskan pada November menerima pengampunan beberapa hari setelah dijatuhi hukuman penjara 11 tahun.

Wartawan atau jurnalis asing lainnya yang ditangkap dan dibebaskan termasuk jurnalis Polandia Robert Bociaga, yang dilaporkan dipukuli dan ditahan saat meliput protes di Negara Bagian Shan pada bulan Maret dan dideportasi dua minggu kemudian.

Akan tetapi wartawan lokal Myanmar tidak seberuntung itu.

Bulan Desember 2021 ini, tiga jurnalis dari Kanbawza Tai News yang berbasis di Negara Bagian Shan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara berdasarkan Pasal 505 (a) KUHP Myanmar, yaitu dengan tuduhan menghasut yang muncul sebagai senjata pilihan militer terhadap aktivis dan jurnalis.

Cape Diamond, seorang jurnalis Myanmar yang berbasis di Yangon yang bekerja lepas untuk outlet internasional, mengatakan wartawan atau jurnalis yang berkontribusi pada media lokal menghadapi lebih banyak bahaya di Myanmar.

Baca Juga: Kudeta Militer di Sudan, Menteri dan Pemimpin Partai Ditahan, Transisi Demokrasi Karut Marut!

“Dunia luar tidak benar-benar menganggap mereka yang penting. Saya tidak begitu melihat nama mereka disebutkan, tetapi merekalah yang harus dipuji, ”kata Cape Diamond.

Kudeta pada Februari telah menjungkirbalikkan transisi rapuh Myanmar menuju demokrasi yang dimulai dengan pemilihan multipartai pada 2015 setelah hampir lima dekade kekuasaan militer.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x