Beberapa laboratorium banyak yang menggunakan PCR untuk pengujian.
Saat dilakukan pengujian sampel, ada salah satu dari tiga target tidak terdeteksi dan tes ini kemudian digunakan sebagai penanda varian Omicron.
Diagnostik SARS-CoV-2 dengan PCR saat ini terus digencarkan untuk mendeteksi varian tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Serial WeTV Indonesia Tema Sekolah dan Kisah Cinta Remaja
SARS-CoV-2 VOC merupakan varian SARS-CoV-2 yang bertemu VOI (Variant of Interest). Kemudian, melalui penelitian komparatif, telah terbukti ada satu atau lebih perubahan signifikan yang dirasakan masyarakat secara global.
Beberapa perubahannya, yaitu: Peningkatan penularan atau perubahan merugikan dalam epidemiologi, peningkatan virulensi atau perubahan presentase penyakit klinis, serta penurunan efektivitas kesehatan masyarakat serta tindakan sosial atau diagnostik, vaksin, dan terapi yang tersedia.
Diperkirakan akan lebih menular dibandingkan varian Delta dan diduga meningkatkan risiko infeksi ulang pada penyintas Covid-19, Omicron tetap bisa diuji dengan PCR (Polymerase Chain Reaction).
Baca Juga: Selamat! Rush Hour Kembali Bawa MONSTA X Raih Kemenangan Ketiga
Berdasarkan data terbaru, saat ini Omicron (B.1.1.529) sudah sampai ke Hong Kong, Botswana, dan Belgia.
Dideteksi memiliki tingkat infeksi yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi lainnya, masyarakat diimbau untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan 5M (Memakai masker, mencuci tangan dan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi).***