Omicron, Jenis Baru Covid-19 dengan 50 Mutasi di Afrika Selatan yang Dikhawatirkan Sebagai Variant of Concern

- 27 November 2021, 22:49 WIB
Omicron, Jenis Baru Covid-19 dengan 50 Mutasi di Afrika Selatan yang Dikhawatirkan Sebagai Variant of Concern
Omicron, Jenis Baru Covid-19 dengan 50 Mutasi di Afrika Selatan yang Dikhawatirkan Sebagai Variant of Concern /Unsplash/Fusion Medical Animation

ZONABANTEN.com - Omicron, jenis baru dari virus Covid-19 yang dilaporkan kepada WHO ditemukan di Afrika Selatan.

Berdasarkan bukti yang ada, terdapat perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19. TAG-VE telah memberitahu WHO, bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC dan diputuskan B.1.1.529 ini bernama “Omicron”.

Dikutip dari World Health Organization, The Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) adalah kelompok independen dari para ahli yang secara berkala memonitor dan mengevaluasi evolusi SARS-CoV-2 serta menilai apakah mutasi dan kombinasi mutasi tertentu dapat mengubah perilaku virus. Terkait Omicron, baru diberitahukan secara massal pada 26 November.

Baca Juga: Pesona Indah dari Pantai Minang Rua di Lampung Selatan

Omicron dilaporkan pertama kali kepada WHO pada 24 November setelah adanya situasi epidemiologis di Afrika Selatan yang bermula dari tiga kasus tertinggi terlapor. Untuk kasus terakhirnya sendiri adalah varian Delta.

Dengan membawa 50 mutasi yang 32 diantaranya berada di protein spike atau bagian pada virus yang mengikat pada sel manusia, menjadikan kasus terinfeksi meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Jenis yang pertama kali ditemukan saat uji spesimen terkumpul di 9 November kemarin sempat memerlukan waktu lama untuk mempelajari penularan, keparahan, dan implikasinya.

Baca Juga: Italia atau Portugal Dipastikan Tak Lolos di Piala Dunia 2022, Ini Hasil Undian dan Jadwal Playoff Zona Eropa

Awal mulanya, merebaknya varian baru ini karena peningkatan reinfection yang cukup tinggi dibandingkan VOC (Variant of Concern) lainnya di hampir seluruh provinsi di Afrika Selatan.

Beberapa laboratorium banyak yang menggunakan PCR untuk pengujian.

Saat dilakukan pengujian sampel, ada salah satu dari tiga target tidak terdeteksi dan tes ini kemudian digunakan sebagai penanda varian Omicron.

Diagnostik SARS-CoV-2 dengan PCR saat ini terus digencarkan untuk mendeteksi varian tersebut.

Baca Juga: Rekomendasi Serial WeTV Indonesia Tema Sekolah dan Kisah Cinta Remaja

SARS-CoV-2 VOC merupakan varian SARS-CoV-2 yang bertemu VOI (Variant of Interest). Kemudian, melalui penelitian komparatif, telah terbukti ada satu atau lebih perubahan signifikan yang dirasakan masyarakat secara global.

Beberapa perubahannya, yaitu: Peningkatan penularan atau perubahan merugikan dalam epidemiologi, peningkatan virulensi atau perubahan presentase penyakit klinis, serta penurunan efektivitas kesehatan masyarakat serta tindakan sosial atau diagnostik, vaksin, dan terapi yang tersedia.

Diperkirakan akan lebih menular dibandingkan varian Delta dan diduga meningkatkan risiko infeksi ulang pada penyintas Covid-19, Omicron tetap bisa diuji dengan PCR (Polymerase Chain Reaction).

Baca Juga: Selamat! Rush Hour Kembali Bawa MONSTA X Raih Kemenangan Ketiga

Berdasarkan data terbaru, saat ini Omicron (B.1.1.529) sudah sampai ke Hong Kong, Botswana, dan Belgia.

Dideteksi memiliki tingkat infeksi yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi lainnya, masyarakat diimbau untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan 5M (Memakai masker, mencuci tangan dan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi).***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x