ZONABANTEN.com – Uji coba rudal Korea Utara berbuntut panjang.
Akibatnya, hubungan diplomatik antara Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat semakin memanas.
Beberapa waktu lalu, Amerika Serikat telah menawarkan pembicaraan kepada Korea Utara untuk membahas uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan Korea Utara.
Selain itu, pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengurangi ketegangan di antara kedua negara.
Baca Juga: Hindari Degradasi, Newcastle Siap Tebus Klausus Rilis Luis Diaz
Akan tetapi, Korea Utara menolak tawaran Amerika Serikat.
Korea Utara menuduh bahwa tindakan Amerika Serikat terlalu berlebihan, karena membawa masalah uji coba rudal ke meja PBB.
Upaya diplomasi di antara kedua negara terus berlangsung untuk mengurangi ketengangan yang terjadi.
Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Sung Kim baru-baru ini melakukan kunjungan khusus di Korea Selatan, setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik kapal selam baru.
Baca Juga: Cetak Hattrick ke Mantan, Josh King: Saya Tak Dapat Kesempatan Bermain di Everton
Akibatnya, Washington menyerukan kritik kepada Korea Utara dan mendesaknya untuk melakukan pembicaraan.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk denuklirisasi Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi dari pihak Amerika Serikat.
Sung Kim, beserta rekan-rekan Korea Selatan dan Jepang mendesak Korea Utara untuk menahan diri agar tidak memprovokasi serta turut terlibat dalam diskusi bersama mereka.
Korea Utara masih bersikeras menolak tawaran diskusi Amerika Serikat.
Baca Juga: Catat! Ini 31 Penerbit Mayor yang Siap Menerbitkan Karyamu
Korea Utara beranggapan Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan diplomasi dengan melakukan kegiatan militer bersama untuk meningkatkan ketegangan.
Korea Utara mengklaim tindakan Amerika sangat berlebihan terhadap uji coba rudal yang dilakukannya.
Pihaknya mengatakan bahwa uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan negaranya hanyalah untuk urusan keamanan saja, bukan untuk membahayakan negara lain.
Sementara itu, Amerika mengklaim bahwa tindakan Korea Utara dapat membahayakan negara lain dan melanggar aturan PBB.
Maka dari itu, Amerika Serikat bersama Dewan Keamanan PBB sempat membahas masalah tersebut.
Saat tiba di Korea Selatan, Sung Kim mengatakan bahwa pihaknya sangat ingin melakukan diskusi sebagai tindak lanjut yang produktif untuk menyelesaikan dan mengurangi ketegangan dengan Korea Utara.***