Jepang Alami Penurunan Kasus Harian Covid-19 hingga Satu per Lima dari Puncaknya, Berikut Pendapat Para Ahli

- 22 Oktober 2021, 08:03 WIB
Ilustrasi bendera Jepang
Ilustrasi bendera Jepang /Pixabay/Jorono/

Yamamoto mengatakan virus bisa menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari jika kita bertujuan untuk membentuk masyarakat yang, di dalamnya, penyakit yang dihasilkan dapat ditoleransi sampai tingkat tertentu.

Yamamoto juga menyerukan diskusi untuk menentukan tingkat yang dapat ditoleransi dari perspektif manusia, sosial dan ekonomi.

Yamamoto percaya Jepang memasuki fase baru, yaitu saat tingkat keparahan situasi tidak ditentukan oleh jumlah kasus, tetapi oleh jumlah pasien yang sakit parah dan kematian.

Yamamoto juga memperingatkan bahwa virus dapat bermutasi dan menjadi lebih menular.

Baca Juga: 17 Link Twibbon Terbaik Hari Santri 2021 dan Cara Penggunaanya, Cukup Mudah dan Segera Upload di Media Sosial!

Yamamoto mengatakan metode pengobatan dan perbaikan sistem perawatan kesehatan harus ditetapkan sebagai jaring pengaman untuk mencegah kematian dan meningkatkan layanan bagi yang sakit parah.

Profesor Nishiura Hiroshi, Universitas Kyoto dan anggota panel ahli kementerian kesehatan tentang virus corona, mencari penjelasan berbasis ilmiah tentang apa yang menyebabkan penurunan cepat dalam kasus.

Nishiura mengatakan bahwa ada satu hal yang pasti: tingkat reproduksi virus, yang menunjukkan jumlah rata-rata orang yang akan terinfeksi oleh satu orang, cenderung meningkat setelah liburan dan akhir pekan yang panjang ketika orang bepergian, bertemu orang lain, dan makan di luar rumah lebih banyak.

Baca Juga: Seoul Drama Award 2021: Kontroversi Han Ji Pyeong Saat Start Up Sabet Dua Penghargaan Sekaligus

Nishiura mengatakan peningkatan kontak orang-ke-orang yang tidak diatur akan menghasilkan gelombang infeksi baru, terlepas dari peluncuran vaksin.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x