Wada mengatakan sulit untuk mengukur dengan tepat apa yang berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Wada mengatakan virus itu kemungkinan akan menyebar di antara orang paruh baya dan lanjut usia yang tidak divaksinasi, yang bisa membuat mereka sakit parah.
Wada juga menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada orang tua yang divaksinasi akan menurun karena waktu yang telah berlalu sejak mereka menerima suntikan.
Baca Juga: Biografi KH Hasyim Asy’ari, Tokoh Resolusi Jihad di Balik Peringatan Hari Santri Nasional
Wada kemudian menegaskan bahwa tingkat vaksinasi yang lebih tinggi kemungkinan akan mencegah rumah sakit dari menjadi kewalahan dari jumlah pasien yang datang.
Wada berharap orang yang tidak divaksinasi mendapatkan suntikan mereka pada akhir Oktober.
Profesor Yamamoto Taro, dari Institut Kedokteran Tropis Universitas Nagasaki
Yamamoto, mengatakan dia tidak dapat menilai faktor di balik penurunan cepat tanpa memeriksa keakuratan jumlah kasus harian yang dilaporkan oleh pemerintah kota Jepang.
Pada saat yang sama, Yamamoto menunjukkan bahwa lebih banyak orang memperoleh kekebalan melalui vaksinasi atau infeksi.
Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional dari Zaman Perjuangan Indonesia, hingga Peresmian di Era Jokowi