ZONABANTEN.com - Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) diperingati setiap tanggal 26 September.
Hari Kontrasepsi Sedunia dicetuskan pertama kali tahun 2007 dengan tema "Hidupmu (Your Life).
Adanya peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia berfungsi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.
Baca Juga: Dean Berta Vinales Wafat Akibat Insiden Kecelakaan, Marc Marquez Beri Ucapan Duka Cita
Selain itu, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.
Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan untuk menunda kehamilan.
Di masyarakat Indonesia masih banyak golongan yang belum mengerti pentingnya penggunaan alat kontrasepsi dalam hubungan seksual.
Nah, berikut sedikit ulasan mengenai pentingnya penggunaan alat kontrasepsi:
- Menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan
Di Indonesia sendiri, angka kasus kehamilan yang tidak diinginkan masih cukup banyak, menandakan bahwa hal tersebut sering terjadi di masyarakat.
Padahal, dari kasus kehamilan yang tidak diinginkan bisa berdampak pada kesehatan ibu, khususnya jika terjadi tindakan aborsi.
Maka dari itu, disarankan menggunakan alat kontrasepsi yang bisa menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran.
Penggunaan alat kontrasepsi juga berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
- Upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga
Karena berfungsi untuk menjaga jarak kehamilan, maka alat kontrasepsi juga berguna untuk mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.
Tidak hanya itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran anak juga sebagai upaya untuk menunjukkan kualitas keluarga, khususnya pada sektor ekonomi.
- Membantu tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak dapat dibantu dengan perencanaan kehamilan yang baik.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sudirman Cup 2021, Siaran Langsung di TVRI
Maksudnya, dengan perencanaan kehamilan yang baik anak bisa mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih banyak dari kedua orangtuanya.
Ibu juga dapat memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif yang lebih maksimal kepada buah hatinya.
Tentu saja kondisi seperti ini akan berbeda dari keluarga yang memiliki banyak anak.***