Gagal Terekspos Saat Olimpiade, Jepang Adakan Pameran Pemulihan Fukushima yang Terdampak Bencana 2011

- 31 Agustus 2021, 09:14 WIB
Ilustrasi Prefektur Fukushima
Ilustrasi Prefektur Fukushima /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Covid-19 telah menghambat banyak rencana di Jepang, tetapi sebuah pameran di Tokyo memberikan suara kepada beberapa orang yang terlibat dalam menemukan jalan keluar dari bencana gempa bumi, tsunami, dan nuklir tahun 2011.

Maka, prefektur Fukushima dipilih sebagai titik awal untuk estafet obor, karena penyelenggaraan Olimpiade Tokyo salah satunya adalah untuk  mendukung pemulihan dan rekonstruksi wilayah yang terkena bencana di timur laut Jepang. 

Tapi hanya lima hari sebelum acara, larangan penonton luar negeri untuk Olimpiade diumumkan.

Peristiwa tersebut merupakan pukulan keras bagi wilayah Tohoku, yang berharap mendapat manfaat dari pengunjung Olimpiade. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP dengan Harga 2 Jutaan Cocok Untuk Mahasiswa dan Pelajar, Mulai dari Samsung hingga Xiaomi

Namun, tidak semua harapan mereka hilang.  Sebuah pameran di Tokyo memberikan kesempatan untuk memamerkan beberapa pemulihan yang berlangsung. 

Pameran tersebut menyoroti bagaimana kawasan itu dapat membangun kembali di tahun-tahun setelah bencana, dengan bantuan dari orang-orang di seluruh dunia.

Pameran ini menampilkan panel dalam bahasa Jepang dan Inggris. 

Pengunjung juga dapat mengakses terjemahan bahasa Mandarin dan Korea secara online dengan memindai kode QR.

“Sangat disayangkan kami tidak bisa menyambut turis asing,” ujar Sato Nobuyasu, salah satu penyelenggara. 

"Tapi kami percaya pada pentingnya mengadakan acara ini satu dekade lagi." ujar Nobuyasu menegaskan.

Baca Juga: 6 Platform Resmi untuk Nonton Anime Subtitle Indonesia Secara Legal, Ada Muse Indonesia dan Netflix

Pameran ini menampilkan pesan dari penduduk prefektur Iwate, Miyagi, dan Fukushima, yang hancur dalam bencana 2011.

Yang dipamerkan dalam pameran itu termasuk beberapa pesan dari penduduk setempat, salah satunya dari Andrew Coombs yang berasal dari Australia. 

Coombs tiba di Jepang pada tahun 2006 untuk mengajar bahasa Inggris di Desa Nakajima, Fukushima tengah. 

Coombs jatuh cinta dengan daerah itu dan tinggal di sana selama beberapa tahun, bahkan setelah bencana.

"Saya merasa tempat itu seperti rumah kedua bagi saya, dan sulit untuk pergi saat itu," ujar  Coombs.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang Hobi Masak, Inilah Masakan Pertama yang Diajarkan Oleh Sang Ibu

Bertekad untuk melakukan sesuatu untuk membantu, dia kembali ke Australia pada tahun 2014 dan mendaftar di program master selama 18 bulan dalam penerjemahan. 

Setelah menyelesaikan gelarnya, ia kembali ke Fukushima dan mendapat pekerjaan untuk mempromosikan daerah tersebut dalam bahasa Inggris.

Bagian dari tugas Coombs adalah mempromosikan Fukushima di media sosial. 

Pada bulan Juli, misalnya, dia memposting tentang buah persik yang terkenal di prefektur tersebut, dengan informasi tentang produsen dan hidangan lokal.

Meskipun tidak boleh mengumpulkan kerumunan orang, Fukushima tetap menjadi tuan rumah beberapa acara Olimpiade. 

Di antaranya adalah pertandingan softball yang dimainkan di stadion tertutup.

Tim tamu sangat memuji tuan rumah mereka, seorang pelatih Amerika bahkan menyebut keramahan lokal ‘kelas satu’ di bidangnya. 

Sementara itu, seorang pemain Australia menggambarkan pemulihan dari bencana itu dengan kata ‘luar biasa’.

Baca Juga: UPDATE Sebaran Corona Global 31 Agustus 2021: AS Kasus Baru Tertinggi, Angka Kematian Indonesia Meningkat

Coombs mengatakan refleksi positif semacam itu dapat membantu membangun minat di Fukushima: 

"Lain kali mereka mendengar nama itu, mereka mungkin ingin tahu lebih banyak tentang daerah tersebut, termasuk pertanian, penduduk lokal, dan alam yang indah," ujar Coombs menegaskan.

Walaupun Olimpiade sudah berakhir, Coombs mengatakan dia sudah memikirkan langkah selanjutnya.

"Saya masih punya banyak ide yang ingin saya coba untuk mempromosikan daerah tersebut Pandemi ini melarang turis internasional tetapi saya terus bergerak maju," ujar Coombs.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah