Berbeda Dengan Menlu AS, China Harapkan Taliban Dapat Stabilkan Afghanistan

- 30 Juli 2021, 07:48 WIB
Pertemuan China dan Taliban membahas berbagai perjanjian.
Pertemuan China dan Taliban membahas berbagai perjanjian. /Twitter/@ananthkrishnan

“Pengambilalihan negara dengan paksa dan menyalahgunakan hak-hak rakyatnya bukanlah jalan untuk mencapai tujuan tersebut.” ujar Blinken menegaskan.

Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Bukan Sekedar Peribahasa, Buah Simalakama Ternyata Tanaman Ini

Analis mengatakan, China meskipun menyatakan tidak akan melakukan intervensi dalam masalah negara lain, merasa muak dengan religiusitas Taliban mengingat kedekatannya dengan Xinjiang yang mayoritas Muslim.

Namun pertemuan itu memberikan legitimasi kepada kelompok yang menginginkan pengakuan internasional, dan potensi perlindungan diplomatik di PBB,untuk mengiringi gerakan militer mereka di negerinya.

"Wang Yi menunjukkan, Taliban adalah kekuatan militer dan politik yang penting di negara Afghanistan," ujar Zhao Lijian, selaku juru bicara kementerian luar negeri, kepada wartawan di Beijing.

“Tiongkok selama ini menganut non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan … Afghanistan adalah milik rakyat Afghanistan,” ujar Lijian.

Baca Juga: Waspada Situs Palsu, Ini Cara Cek Penerima Bansos Kemensos Secara Online

Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Inisiatif Sabuk dan Jalan ke Afghanistan.

Pada saat yang sama, Taliban akan menganggap China sebagai sumber dukungan ekonomi yang penting.

“Dengan mendapatkan China di pihak mereka, China dapat memberi mereka perlindungan diplomatik di Dewan Keamanan,” ujar Nishank Motwani, pakar Afghanistan yang berbasis di Australia, kepada AFP.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x