ZONABANTEN.com – Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Nature mengungkapkan bahwa bagian dari kemampuan hutan hujan Amazon yang berkurang untuk menyerap emisi karbon dapat berkontribusi pada pemanasan global di masa depan.
Deforestasi Amazon dan pemanasan lokal yang cepat di beberapa bagiannya telah mengurangi atau menghilangkan peran hutan hujan sebagai penyerap karbon, tempat yang menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya.
Profesor Luciana Gatti dan rekan-rekannya telah mengumpulkan sampel udara dari empat wilayah Amazon, kira-kira dua kali sebulan selama rentang sembilan tahun, untuk mengukur atmosfer hutan tropis.
Para ilmuwan dari Institut Nasional Penelitian Luar Angkasa Brasil (INPE) itu menganalisis data untuk menentukan bagaimana karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO) terkonsentrasi di berbagai bagian Amazon.
Baca Juga: Update Sebaran COVID-19 Indonesia Kamis 15 Juli 2021, 5 Provinsi dengan Penambahan Kasus Tertinggi
Sampel udara dibandingkan dengan sampel dari Samudra Atlantik Selatan, yang telah ditemukan menyerap sebanyak 75 persen kelebihan panas dan 40 persen emisi karbon dioksida CO2 yang dihasilkan manusia yang diambil oleh lautan.
Para ilmuwan juga menggunakan gradien konsentrasi CO2 untuk memperkirakan berapa banyak emisi karbon meningkat atau menurun sehubungan dengan pertumbuhan vegetasi, pembusukan, dan kebakaran hutan.
Jutaan pohon telah hilang karena penebangan dan kebakaran dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi di Amazon pada tahun 2019 dan 2020, yang mengurangi sebagian besar hutan menjadi gundul.