Menurut Putin, pembentukan “tragedi Ukraina” diakibatkan oleh dinamika pasca-Perang Dingin.
Dinamika itu memaksa negara-negara berhadapan dengan “pilihan buatan” antara berpihak pada Barat atau Rusia.
“Mengapa Amerika Serikat mengorganisir kudeta, dan mengapa negara-negara Eropa dengan lemah mendukungnya, memprovokasi perpecahan di Ukraina sendiri dan penarikan Krimea?” ujar Putin dalam tulisannya itu.
“Sekarang seluruh sistem keamanan Eropa telah terdegradasi secara serius. Ketegangan meningkat, dan risiko perlombaan senjata baru menjadi nyata.” ujar Putin menambahkan.
Komentar Putin tersebut dibuat seiring dengan pertemuan puncak Jenewa yang sangat dinanti dengan mitranya dari AS, Joe Biden, pekan lalu.
Pasangan presiden itu berkomitmen untuk mencoba dan meletakkan dasar bagi perjanjian pengendalian senjata di masa depan dan mengembalikan duta besar masing-masing ke pos mereka.
Sebelum pembicaraan, kedua belah pihak telah mengatakan bahwa perubahan besar tidak mungkin terjadi dalam hubungan antara Rusia dan Barat pada posisi terendah pasca-Perang Dingin.
Baca Juga: Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada
Putin segera memuji Biden setelah pertemuan itu, ia memuji profesionalisme presiden AS.
Tetapi Kremlin memperingatkan masih ada poin yang menjadi ketidaksepakatan signifikan antara Moskow dan Washington.
Terutama mengenai Ukraina dan peran yang dimainkan oleh NATO, aliansi keamanan transatlantik yang Biden telah berkomitmen kuat pada AS, dalam urusan Eropa.