Kepemimpinan Benjamin Netanyahu Berakhir, Warga Israel Ramai-ramai Buat Perayaan di Jalanan Tel Aviv

- 14 Juni 2021, 12:18 WIB
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu /Instagram @b.netanyahu


ZONABANTEN.com – Naftali Bennett, pemimpin partai sayap kanan Yamina (Persatuan Kanan), dilantik sebagai perdana menteri baru Israel pada Minggu 13 Juni 2021, mengakhiri 12 tahun kepemimpinan Benjamin Netanyahu, yang disebut para kritikus sebagai pemerintahan korup.

Peristiwa ini terjadi setelah koalisi baru, yang dipimpin oleh Bennett dan Yair Lapid, pemimpin partai berhaluan tengah Yesh Atid (Masa Depan), disetujui oleh parlemen (Knesset) dalam mosi percaya.

Dalam mosi percaya yang diadakan di parlemen sebelumnya, 60 anggota parlemen dari 120 anggota majelis memberikan suara mendukung pemerintah baru sementara 59 memilih menentangnya.

Tayangan TV dari sesi parlemen menunjukkan Bennett dan Lapid mengambil kursi baru mereka di kursi koalisi di parlemen, sementara Netanyahu, pemimpin terlama Israel, pindah ke kursi belakang oposisi.

Baca Juga: Ini Profil Naftali Bennett: Perdana Menteri Baru Israel, Lebih Kejam Menentang Kemerdekaan Palestina

Pada saat yang sama, 27 menteri baru dari koalisi pemerintahan baru juga dilantik.

Bennett dan Lapid akan dirotasi sebagai perdana menteri dengan masa jabatan dua tahun, dengan Bennett menjadi giliran pertama. Lapid akan menjabat sebagai perdana menteri dan menteri luar negeri Israel.

Parlemen Israel juga memilih Mickey Levy, seorang anggota parlemen, sebagai pembicara barunya.

Koalisi baru mencakup delapan partai, termasuk partai Islam Ra'am, faksi Arab pertama yang dimasukkan dalam koalisi pemerintahan di Israel.

Beberapa ribu orang Israel turun ke Tel Aviv pada hari Minggu, menyemprotkan busa dan confetti, dan melompat ke air mancur untuk merayakan pembentukan pemerintahan baru di Israel dan untuk merayakan penggulingan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Simbol Magis Mata Iblis Ditemukan Kembali di Israel, Bisa Bikin Luka atau Nasib Sial

Di Tel Aviv, ribuan orang memadati Lapangan Rabin. Air mancur ikoniknya, yang sering menjadi pemandangan pesta pora pada saat perayaan nasional, terkuras karena pembangunan jalur kereta bawah tanah, tetapi orang-orang berkumpul membawa meriam busa dan confetti sebagai gantinya.

Sementara itu, beberapa kumpulan lainnya menuju ke air mancur terdekat di alun-alun Dizengoff untuk menikmati perayaan.

“Bibi pulanglah,” seorang pria memimpin nyanyian dari podium Rabin Square, di mana para demonstran anti-Netanyahu telah menyerukan agar dia mundur selama lebih dari setahun.

Pembentukan pemerintahan koalisi baru telah mengakhiri krisis politik di Israel yang telah berlangsung empat kali dalam dua tahun.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: UMM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x