Demo Sambil Bawa Sapu di Gedung Capitol, Seorang Demonstran Ditahan FBI

- 31 Mei 2021, 05:35 WIB
Pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Gedung Capitol AS untuk menggugat sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Gedung Capitol AS di Washington, D.C., AS 6 Januari 2021.
Pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Gedung Capitol AS untuk menggugat sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Gedung Capitol AS di Washington, D.C., AS 6 Januari 2021. / REUTERS / Ahmed Gaber

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Seorang pria yang terlihat membawa walis tambo (sapu terbuat dari serabut) selama kerusuhan 6 Januari dari pendukung Trump di Capitol Amerika Serikat di Washington, DC ditangkap pada hari Jumat di Norfolk, Virginia.

Agen Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/ FBI) mengatakan mereka menangkap Kene Brian Lazo atas tuduhan terkait pemberontakan yang menewaskan lima orang.

Seorang agen khusus FBI mengatakan mereka ditugaskan untuk menyelidiki tip tentang pengguna Facebook bernama "Fam Council," yang memposting foto kerusuhan 6 Januari yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump sendiri.

Baca Juga: Pro dan Kontra Ketika Gitaris Slank Tempati Posisi Komisaris Telkom

Agen tersebut kemudian dapat mengidentifikasi Lazo melalui foto helm yang dikenakannya saat kerusuhan yang membawa nama perusahaannya, Rodbustars.

Agen tersebut mengatakan bahwa selama kerusuhan Capitol, nomor telepon yang terkait dengan Rodbustars terhubung ke situs seluler "konsisten dengan menyediakan layanan ke area geografis di dalam gedung Capitol".

Agen tersebut menambahkan ia telah menyelidiki unggahan Facebook melalui surat perintah penggeledahan.

Dari penyelidikan tersebut terungkap bahwa Lazo telah mengunggah rencananya untuk pergi ke Capitol dan membawa “boi boi” untuk mewakili orang Asia.

“Berdasarkan penyelidikan kami, saya yakin 'boi boi' mengacu pada sapu walis tambo, yang biasa digunakan di Filipina,” ujar agen tersebut dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: 10.800 Wanita Menggugat Google Atas Ketimpangan Gaji Diskriminasi Gender Sebesar US$600 Juta

Menurut pernyataan tertulis agen tersebut, Lazo kemudian mengunggah tulisan "Saya membawa ‘boi boi’ ke Capitol dan benar-benar menyapu lantai secara harfiah (sweep the floor bisa juga berarti ‘menghabiskan semuanya’ dalam arti figuratif),".

Sehari sebelum kerusuhan, Lazo juga memposting banyak foto dirinya dengan pakaian yang akan dikenakannya. 

Seorang pengguna menyarankan bahwa dia harus memakai pisau di sepatu botnya, tetapi Lazo menyarankan bahwa itu adalah tindakan ilegal dan ia hanya akan membawa semprotan merica dan tongkat.

Baca Juga: Kasus Melonjak Drastis, Vietnam Mendeteksi Varian Hibrid Baru Virus Corona Catatkan 47 Kematian

Lazo hanyalah salah satu perusuh yang mengepung Capitol AS pada 6 Januari 2021.

Para demonstran berupaya menggagalkan anggota parlemen AS dari menyatakan kemenangan pemilihan Presiden AS Joe Biden.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Philstar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah