Hoda Abdel-Hamid, melaporkan dari Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur yang diduduki mengatakan kelompok tersebut biasanya adalah pemukim Yahudi atau Israel yang condong ke kanan atau ultra-nasionalis.
"Ini terjadi pada saat ketegangan sangat tinggi,” ujar Abdel-Hamid.
“Para pengunjung masuk dengan dikelilingi di bawah perlindungan pasukan Israel," ujar Abdel-Hamid sambil menambahkan bahwa beberapa bentrokan yang terjadi.
Baca Juga: DPMP3AKB Tangerang Selatan Akui Satgas PPA Tak Dapatkan Gaji
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld menjelaskan kejadian tersebut pada Associated Press.
Menurut Rosenfeld, situs itu terbuka untuk kunjungan rutin dan polisi telah mengamankan daerah tersebut untuk mencegah insiden, namun Rosenfeld tidak menjelaskan lebih lanjut.
Dalam beberapa hari terakhir, kelompok pemukim garis keras Israel juga telah meningkatkan seruan di media sosial agar jamaah Yahudi memasuki tempat itu.
Tujuan kelompok tersebut adalah untuk membangun kembali Kuil Yahudi Ketiga dengan alasan Masjid Al-Aqsa, menurut situs mereka.
Tetapi di bawah status quo yang ditegaskan pada tahun 1967, hanya Muslim yang dapat beribadah di dalam al-Haram al-Sharif.
Baca Juga: RSU Serpong Utara Terlihat Sepi, Ini Jawaban Dinkes Tangsel