Waspada, Ratusan Anak di Kota Tangerang Terindikasi TBC Sepanjang 2024, Ayo Skrining di Posyandu

- 9 Juni 2024, 13:21 WIB
Ratusan anak di Kota Tangerang menjalani pengobatan akibat terindikasi mengalami TBC, ayo skrining di posyandu setempat.
Ratusan anak di Kota Tangerang menjalani pengobatan akibat terindikasi mengalami TBC, ayo skrining di posyandu setempat. /Pemkot Tangerang

ZONABANTEN.com – Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, 321 anak di daerah ini terindikasi mengalami penyakit tuberkulosis (TBC) sehingga harus menjalani pengobatan. Data tersebut diambil sejak Januari hingga Mei 2024.

Dinkes Kota Tangerang mencatat, kasus TBC di daerah ini pada 2023 lalu mengalami peningkatan hingga 10.935 kasus dan 2.500 kasus di antaranya diderita anak-anak. Oleh karena itu, para orang tua diimbau untuk memeriksakan anaknya ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setempat.

Selain TBC, Dinkes Kota Tangerang juga mengadakan skrining stunting dengan menyasar 85.474 bayi dan balita. Kegiatan ini berlangsung selama sebulan penuh pada Juni 2024. Tujuannya adalah untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Tangerang.

“Diupayakan 100 persen bayi dan balita di Kota Tangerang datang ke posyandu untuk mengikuti skrining indikasi stunting ataupun TBC,” kata Pelaksana Harian (Plh.) Dinkes Kota Tangerang, Mugiya Wardhany, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada Minggu, 9 Juni 2024.

Baca Juga: Jangan Salah! Dinkes Kota Tangerang Bilang Fogging Bukan Solusi Tepat Pencegahan DBD

“Sehingga selanjutnya masing-masing OPD terkait dapat melakukan penanganan sesuai data yang dihasilkan secara lebih tepat, karena by name by address masing-masing anak yang terindikasi stunting atau TBC,” sambungnya.

Prevalensi stunting di Kota Tangerang pada 2022 menurun ke angka 11,8 persen pada 2022. Namun, angkanya mengalami kenaikan pada 2023 menjadi 17,6 persen. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang menggencarkan program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas).

Menurut Mugiya, pertumbuhan anak-anak di Kota Tangerang terus dipantau untuk mengetahui apakah mereka terindikasi mengalami stunting atau tidak. Jika iya, pihaknya akan melakukan intervensi dengan melibatkan pihak posyandu setempat.

“Pelaksanaan pengukuran dan penginputan data dilakukan di seluruh posyandu sesuai jumlah di masing-masing kelurahan, seluruh balita di wilayah 100 persen harus dilakukan pengukuran pertumbuhan, baik itu berat badan, panjang, atau tinggi badan,” tutur dia.

Baca Juga: Waspada Flu Singapura, Dinkes Kota Tangerang Bilang Penularannya Mirip Covid-19

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah