Agensi Obat Eropa Sebut Kasus Penggumpalan Darah Langka Terjadi di Satu dari 100.000 Orang

- 28 April 2021, 08:06 WIB
ilustrasi vaksin Astrazeneca.
ilustrasi vaksin Astrazeneca. /Spencer Davis/Unsplash/

ZONABANTEN.com – Belum lama ini, Agensi Obat Eropa atau European Medicines Agency (EMA) mempresentasikan temuan setelah Komisi Eropa meminta untuk menganalisis kekhawatiran yang mendorong beberapa negara membatasi penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk orang tua.

"Manfaat Vaxzevria lebih besar daripada risiko pada orang dewasa dari semua kelompok umur." kata EMA yang berbasis di Amsterdam dalam pernyataannya.

"Namun, kasus pembekuan darah yang sangat jarang dengan trombosit darah rendah telah terjadi setelah vaksinasi," tambahnya, menggunakan nama merek vaksin.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Akan Tayangkan Spider-Man: Homecoming Rabu 28 April 2021, Ini Sinopsisnya 

"Vaxzevria efektif mencegah rawat inap, masuk unit perawatan intensif dan kematian akibat Covid-19."

Menurut EMA, efek samping yang paling umum biasanya ringan atau sedang dan membaik dalam beberapa hari.

Terlepas dari laporan bahwa kasus pembekuan lebih umum terjadi pada wanita, EMA mengatakan bahwa tidak ada cukup data yang tersedia dari seluruh Uni Eropa untuk memberikan konteks lebih lanjut terkait manfaat dan risiko yang berkaitan dengan jenis kelamin.

Baca Juga: Gerebek Petamburan, Densus 88 Temukan Bahan Baku Peledak di Eks Kantor FPI 

Kepercayaan publik terhadap AstraZeneca terguncang setelah EMA mengatakan pada 7 April 2021 bahwa gumpalan darah yang sangat jarang, tetapi seringkali fatal, yang mempengaruhi otak harus dicantumkan sebagai efek samping.

Awal pekan ini EMA juga mengatakan bahwa gumpalan juga terdaftar sebagai efek samping dari vaksin Johnson & Johnson, yang menggunakan teknologi vektor adenovirus yang sama seperti AstraZeneca.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: portaljember.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x