Network
ZONABANTEN.com – Hubungan Rusia dan Ukraina tidak pernah membaik, bahkan ketegangan meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengumpulkan sekitar 80.000 tentara di Krimea dan di sepanjang perbatasan timur Ukraina, termasuk tank, artileri, kendaraan pendukung, dan transportasi lapis baja.
Dilansir dari Express, Rusia belum meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut selama tujuh tahun, sejak aneksasi Krimea pada tahun 2014.
Baca Juga: Benarkah Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Resmi? Ini Faktanya!
Dipercaya bahwa Presiden Putin telah mengerahkan kembali brigade udara dari dekat perbatasan Estonia dan mengirim 10 kapal angkatan laut dari armadanya di Laut Kaspia untuk memperkuat armada di Laut Hitam.
Berbagai pemimpin Uni Eropa (UE) telah berusaha untuk berbicara dengan Putin dalam upaya untuk membuatnya mundur dari Ukraina, termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang meminta blokade militer dirobohkan melalui panggilan telepon pribadi dengan Putin pekan lalu.
Ada kekhawatiran yang meningkat akan pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, yang dapat berdampak buruk pada warga sipil di Eropa.
Baca Juga: Positif Terpapar COVID-19, Nadya Mustika Rahayu, Istri Pedangdut Rizki DA Lahirkan Anak Pertama
Para ahli telah memperingatkan bahwa ambang batas kedua negara adalah situasi yang sangat berbahaya.
