Amerika Serikat Desak UNSC Memberlakukan Sanksi Tambahan Terkait Uji Coba Rudal Korea Utara

- 29 Maret 2021, 11:22 WIB
Ilustrasi rudal. Pejabat Korea Utara angkat bicara soal kecaman Presiden AS Joe Biden terkait uji coba rudalnya yang dianggap melanggar resolusi DK PBB.
Ilustrasi rudal. Pejabat Korea Utara angkat bicara soal kecaman Presiden AS Joe Biden terkait uji coba rudalnya yang dianggap melanggar resolusi DK PBB. /Pixabay/Geralt

ZONABANTEN.com - Uji coba rudal jenis baru yang dilakukan oleh Korea Utara pada pekan lalu, memancing reaksi dan kritik Amerika Serikat.

Sebelumnya Korea Utara meluncurkan rudal jenis baru balistik taktis jarak dekat pekan lalu, sehingga memicu Washington untuk meminta pertemuan komite sanksi Dewan Keamanan PBB (UNSC).

Selain itu Korea Utara pada hari Senin menuding Dewan Keamanan PBB melakukan standar ganda saat komite sanksi mereka mengkritik uji coba rudal baru-baru ini di negara tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB.

Seperti diberitakan bahwa di pertemuan komite pada hari Jumat, 26 Maret 2021, Amerika Serikat mendesak pemberlakuan sanksi tambahan serta implementasi yang lebih ketat dari aturan sebelumnya.

Baca Juga: Korea Utara Tuduh Dewan Keamanan PBB Lakukan Standar Ganda Atas Uji Coba Rudal, Ancam Buat Tindakan Balasan

Serta mengecam uji coba tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB, dan hal itu dikatakan oelh Jo Chol Su, dirjen organisasi internasional di Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Tidak hanya itu Jo juga menyebutkan bahwa pertemuan itu "dirancang untuk melenyapkan hak negara kami untuk membela diri", memperingatkan bahwa pihaknya dapat merencanakan "aksi balasan".

"Ini adalah sebuah penolakan negara berdaulat dan standar ganda yang nyata yang dipermasalahkan oleh UNSC, berdasarkan 'resolusi' PBB - produk langsung kebijakan permusuhan AS," tulis Jo dalam pernyataan yang dipublikasi oleh Kantor Berita KCNA.

"Tidak masuk akal bahwa hanya tindakan pertahanan diri kita yang harus dipilih atas pengaduan, ketika banyak negara lainnya di seluruh dunia menembakkan semua jenis proyektil untuk tujuan meningkatkan ketangguhan militer mereka."

Baca Juga: Pertamina Pastikan Distribusi BBM Lancar, Pasca Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Pernyataan itu muncul setelah Korut pada hari Sabtu, 27 Maret 2021 mengatakan bahwa pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil langkah awal yang salah dan mengungkapkan "permusuhan mendalam" dengan mengkritik uji coba rudal pertahanan diri miliknya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x