Tujuannya adalah untuk menemukan arteak itu sebelum penjarah merusak situs-situs terpencil, menghancurkan lapisan arkeologi dan data untuk mencari barang antik yang dijual di pasar gelap.
Hingga saat ini perburuan hanya menemukan segelintir sobekan perkamen yang tidak ada teksnya.
Amir Ganor, kepala unit pencegahan pencurian barang antik, mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi pada tahun 2017 hampir tidak ada barang antik yang dijarah di Gurun Yudea.
"Untuk pertama kalinya dalam 70 tahun, kami mampu mendahului para penjarah," katanya.***