Diplomat Top China Serukan AS Perbaiki Hubungan dan Tak Campuri Urusan dalam Negeri China

- 2 Februari 2021, 19:10 WIB
Diplomat top China, Yang Jiechi.
Diplomat top China, Yang Jiechi. /Reuters/Andreas Gebert/REUTERS

ZONA BANTEN - Diplomat tinggi China pada Selasa, 2 Februari meminta Beijing dan Washington untuk mengembalikan hubungan ke jalur yang dapat diprediksi dan konstruktif, dengan mengatakan Amerika Serikat harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, seperti Hong Kong dan Tibet.

Yang Jiechi, direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China, adalah pemimpin tertinggi China yang berbicara tentang hubungan China-AS sejak Presiden Joe Biden menjabat.

Di bawah pemerintahan Trump, hubungan AS dengan China jatuh ke titik terendah sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979, ketika kedua belah pihak berselisih mengenai masalah perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang, serta Laut China Selatan.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United Vs Southampton di Mola TV, Rabu Dini Hari WIB

Sambil meyakinkan Amerika Serikat bahwa China tidak berniat untuk menantang atau menggantikan posisi AS di dunia, Yang menekankan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menahan perkembangan China.

"Amerika Serikat harus berhenti mencampuri masalah di Hong Kong, Tibet, Xinjiang, dan masalah lain terkait integritas dan kedaulatan teritorial China," kata Yang dikutip dari Reuters, ia mendefinisikan ini sebagai masalah yang menyangkut kepentingan inti dan martabat nasional China.

Berbicara di forum online yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Hubungan AS-China pada hari Selasa di Beijing, Yang mengatakan China tiak pernah mencampuri urusan dalam negeri AS, termasuk pemilihannya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! Banyak Jerawat Juga Bisa Jadi Tanda Kamu Kelebihan Karbohidrat

Yang, memiliki posisi di Partai Komunis yang berkuasa, memberinya pengaruh lebih dari menteri luar negeri, juga mendesak pemerintah Biden untuk tidak menyalahgunakan konsep keamanan nasional dalam perdagangan.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah