Myanmar Dilanda Kudeta Militer, Ini Respon PBB dan Amerika Serikat

- 2 Februari 2021, 13:58 WIB
 Panglima Tertinggi militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan di Myanmar dalam sebuah kudeta militer
Panglima Tertinggi militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan di Myanmar dalam sebuah kudeta militer /Reuters/REUTERS

ZONA BANTEN- Amerika Serikat mengancam akan memberlakukan kembali sanksi terhadap para jenderal Myanmar.

Ancaman Amerika Serikat ini muncul setelah militer di Myanmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada serangan fajar hari Senin 1 Februari 2021 dini hari.

Sampai saat ini keberadaan Aung San Suu Kyu masih belum tidak diketahui.

Baca Juga: Sering Dipandang Abstrak, Ternyata Ini Fakta Kebahagiaan Menurut Sains, Simak Tips Cara Mendapatkannya

Kudeta militer di Myanmar ini juga mendapat perhatian serius dari Dewan Keamanan PBB. DK PBB dijadwalkan akan melakukan pertemuan khusus pada Selasa malam ini. 

Pertemuan DK PBB ini menjadi salah satu agenda penting di tengah seruan agar negara-negara di dunia memberi respon atas terjadinya kudeta militer Myanmar. 

Baca Juga: Waduh! Polisi Tiongkok Sita 3 Ribu Vaksin Covid-19 Palsu

Kudeta itu sebagai respon lanjutan dari militer Myanmar yang telah menolak untuk menerima kemenangan besar Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi dalam pemilihan November 2020 lalu. 

Jenderal Min Aung Hlaing bersama militer Myanmar kemudian memberlakukan keadaan darurat selama setahun sementara saat ini Myanmar sedang dilanda kemiskinan.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah