Jadi daripada meluncurkan siapa pun, lebih baik menunggu 'jendela transfer' seperti yang sudah diketahui, yakni proses yang terjadi setiap 26 bulan.
“Tapi kerumitannya tidak berhenti di situ. Pulang ke rumah sama sekali tidak mungkin, karena semua bahan bakar akan habis selama perjalanan. Inilah mengapa pemukim pertama (yang sampai di Mars) harus segera mendirikan fasilitas produksi bahan bakar. Kalau tidak, semoga berhasil pulang atau memanfaatkan roket lagi,” kata Pisenti.
Tetapi Pisenti menjelaskan bagaimana para pemukim baru dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan potensi proyek ini.
“Bahan bakar yang kemungkinan besar akan memberi daya pada Starship dalam perjalanannya ke Mars adalah sesuatu yang dikenal sebagai Deep Cryo Methalox, yang pada dasarnya adalah metana dan oksigen cair. Masalahnya, bagaimanapun, akan menghasilkan ini di Mars dan menemukan cara yang efisien untuk melakukannya,” ujarnya.
Pisenti menambahkan bahwa solusi yang mungkin adalah menggunakan pencairan es yang ditemukan di Mars untuk air serta sejumlah besar karbon dioksida di atmosfer.
Bersama dengan proses konversi kimia yang kompleks, propelan bisa diproduksi, tetapi akan membutuhkan energi yang sangat besar untuk melakukannya.
Baca Juga: Melania Trump Menghilang dari Publik dan Rencanakan Perubahan Karier yang Mengejutkan
Untuk mengisi tangki bahan bakar Starship yang berbobot 1.200 ton, dibutuhkan sekitar 16 gigawatt jam tenaga produksi lokal Mars.***