Penyintas Holocaust Desak PM Inggris, Boris Johnson Bertindak Atas Genosida Muslim Uighur

- 22 Januari 2021, 08:40 WIB
RATUSAN umat Islam saat melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Aksi tersebut sebagai bentuk protes keras  akan penindasan Muslim Uighur di Tiongkok./ARMIN ABDUL JABBAR/PR
RATUSAN umat Islam saat melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Aksi tersebut sebagai bentuk protes keras akan penindasan Muslim Uighur di Tiongkok./ARMIN ABDUL JABBAR/PR /ARMIN ABDUL JABBAR/

Menteri Kebijakan Perdagangan Greg Hands pada hari Senin menunjukkan bahwa Inggris tidak memiliki kesepakatan perdagangan dengan China.

"juga tidak ada prospek yang realistis," yang berarti amandemen tersebut tidak akan memiliki efek yang diinginkan," ujar Greg Hands.

Selain itu, “akan ada konsekuensi diplomatik, politik dan komersial yang besar,” jika kesepakatan perdagangan secara otomatis dicabut berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi.

Baca Juga: Beau Biden Putra Joe Biden yang Meninggal, Dikenang Secara Emosional dalam Pidato Delaware

Greg mengatakan Pemerintah Inggris tidak akan duduk diam, Raab mengumumkan perusahaan Inggris akan menghadapi denda yang lebih ketat jika mereka tidak melaporkan kerja paksa dalam rantai pasokan mereka.

Dia menyebutnya "pesan yang jelas" ke China atas "penahanan ekstra-yudisial atas lebih dari satu juta orang Uighur dan minoritas lainnya di kamp pendidikan ulang politik," ujar Raab.***

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Politico


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x