Penyintas Holocaust Desak PM Inggris, Boris Johnson Bertindak Atas Genosida Muslim Uighur

- 22 Januari 2021, 08:40 WIB
RATUSAN umat Islam saat melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Aksi tersebut sebagai bentuk protes keras  akan penindasan Muslim Uighur di Tiongkok./ARMIN ABDUL JABBAR/PR
RATUSAN umat Islam saat melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Aksi tersebut sebagai bentuk protes keras akan penindasan Muslim Uighur di Tiongkok./ARMIN ABDUL JABBAR/PR /ARMIN ABDUL JABBAR/

Para menteri percaya bahwa tawaran itu tidak akan berhasil, tetapi hanya 37 Anggota oposisi Tory yang dapat memberikan suara menentang pemerintah, setelah kemungkinan abstain diperhitungkan.

Di lain pihak Menteri Perdagangan Liz Truss dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab telah membuat kesepakatan untuk mendesak anggota parlemen agar tidak memilih amandemen.

Baca Juga: Pep Guardiola Khawatir Dengan Cedera Kevin De Bruyne dan Kyle Walker

Aliansi Antar Parlemen Inggris untuk China (IPAC), yang diketuai oleh mantan pemimpin Konservatif dan pemberontak Brexit, memimpin dakwaan atas amandemen tersebut, bersama dengan anggota parlemen Konservatif Nus Ghani dan Bob Seely.

"Orang-orang Uighur memohon kepada teman-teman mereka di Parlemen untuk mengesahkan amandemen ini," kata IPAC dalam sebuah pernyataan. “Tanpa itu, pemerintah tidak akan menyebutnya sebagai genosida dan tidak akan bertindak.”

Pemungutan suara itu dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan internasional terhadap penderitaan Muslim Uighur.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas dalam Insiden Helikopter Jatuh di New York

China telah dituduh melakukan pelanggaran kerja paksa di Xinjiang, pusat utama rantai pasokan global dan sumber sebagian besar kapas dunia.

Para pegiat Uighur dan pakar internasional mengatakan bahwa China berusaha mengendalikan populasi Muslim di Xinjiang melalui sterilisasi paksa, cuci otak di kamp-kamp, ​​dan penghancuran masjid.

Anggota parlemen dan kelompok hak asasi manusia menyatakan kekecewaannya pekan lalu bahwa pemerintah Inggris menghentikan sanksi terhadap pejabat China yang terkait dengan kamp penahanan Uighur.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Politico


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x