Lama Putus Hubungan, Kerajaan Arab Saudi Buka Lagi Perbatasan dengan Qatar

- 5 Januari 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi Qatar/
Ilustrasi Qatar/ /Pexels

ZONABANTEN.com - setelah sekian lama putus hubungan, Kerajaan Arab Saudi akan kembali membuka hubungan diplomatiknya dengan Qatar.

Arab Saudi akan kembali membuka perbatasan udara, darat dan lautnya dengan Qatar.

Langkah diplomasi tersebut dapat membuka jalan untuk menyelesaikan perselisihan politik yang menyebabkan Riyadh dan sekutunya memberlakukan boikot terhadap Qatar.

Baca Juga: Tanaman Ini Sekali Panen Ratusan Juta! Dulunya Dianggap Receh

Arab Saudi akan membuka kembali wilayah udara dan perbatasan darat dan lautnya ke Qatar mulai Senin, kata menteri luar negeri Kuwait.

Mengutip kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan politik yang menyebabkan Riyadh dan sekutunya memberlakukan boikot terhadap Qatar.

“Berdasarkan proposal [Emir penguasa Kuwait] Sheikh Nawaf, disepakati untuk membuka wilayah udara dan perbatasan darat dan laut antara Kerajaan Arab Saudi dan Negara Qatar, mulai malam ini (Senin, 4 Januari waktu setempat),” ujar Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser Al-Sabah di TV pemerintah pada hari Senin.

Baca Juga: Walaupun Sibuk Bekerja, Orang Tua Wajib Lakukan Kebiasaan Ini Bersama Anak untuk Mempererat Hubungan

Pembicaraan itu “menekankan bahwa setiap orang tertarik pada perbaikan hubungan" dan akan berkumpul di Al-Ula [untuk KTT GCC] untuk menandatangani pernyataan yang berjanji untuk “mengantarkan permulaan yang baik hubungan persaudaraan”.

Seperti diketahui pada Juni 2017, negara-negara seperti Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menuduh Qatar telah mendukung terorisme dan terlalu dekat dengan Iran.

Untuk itu beberapa negara sepakat memutuskan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Qatar.

Baca Juga: Cek Fakta: Keju dan Minuman Anggur Merah Bisa Mengurangi Risiko Alzheimer? Ini Penjelasannya

Mereka juga memberlakukan blokade darat, laut dan udara di Qatar.

Qatar telah berulang kali membantah tuduhan tersebut dan mengatakan "tidak ada pembenaran yang sah" untuk pemutusan hubungan.

Kuwait telah menjadi penengah antara Qatar dan empat negara Arab lainnya.

Bulan lalu, GCC mengatakan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani diundang ke pertemuan puncak blok negara Arab, yang akan diadakan di Arab Saudi pada hari Selasa.

Baca Juga: Melahirkan Santuy Cuma Tiup-tiup Tanpa Mengejan Dibantu Bidan Novel

Pada Senin malam, Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar mengonfirmasi bahwa Sheikh Tamim akan menghadiri KTT yang berlangsung di provinsi Al-Ula barat laut.

Dalam sambutannya yang disampaikan oleh kantor berita yang dikelola pemerintah Saudi pada hari Senin, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan KTT GCC akan "inklusif", mengarahkan negara-negara menuju "pemulihan hubungan dan aksi solidaritas dalam menghadapi tantangan di kawasan kita".

Tak lama setelah pengumuman tersebut, Anwar Gargash, menteri luar negeri UEA, menggambarkan KTT mendatang sebagai "bersejarah".

Baca Juga: Prediksi Baba Vanga 2021, Tsunami Besar akan Terjadi Sampai Penemuan Obat Kanker

Terjemahan: “Kami berdiri di depan pertemuan puncak bersejarah di Al-Ula, di mana kami berniat memulihkan hubungan Teluk kami dan memastikan bahwa keamanan, stabilitas dan kemakmuran adalah prioritas utama kami. Kami memiliki lebih banyak pekerjaan ke depan dan kami menuju ke arah yang benar."

Sementara itu, kementerian luar negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara itu “menyambut” keputusan untuk membuka kembali perbatasan, menambahkan bahwa itu adalah “langkah penting untuk menyelesaikan perselisihan”.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah