China Bangun Pusat Peternakan Babi di Xinjiang, Penghinaan untuk Muslim Uighur

- 5 Desember 2020, 16:21 WIB
China Bangun Pusat Peternakan Babi di Xinjiang,
China Bangun Pusat Peternakan Babi di Xinjiang, /pixabay/Michael Strobel

ZONABANTEN.com - China membangun peternakan babi di wilayah Xinjiang.

Diketahui wilayah Xinjiang merupakan tempat tinggal mayoritas muslim Uighur selama beberapa dekade.

"Pembangunan peternakan babi juga telah menjadi bagian dari apa yang dikatakan sebagai kebijakan “sekularisasi"," ucap seorang Antropolog Jerman dan Cendekiawan Uighur, Adrian Zenz, sebagaimana yang dikutip oleh Al Jazeera.

Menurut Zenz, dokumen dan artikel berita, Negara China mendukung pembicaraan dalam komunitas Uighur bahwa ada upaya "aktif" untuk mempromosikan dan memperluas peternakan babi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Makna Planet Yang Mengatur Setiap Tanda Zodiak

Pada November 2019, administrator tertinggi Xinjiang, Shohrat Zakir, mengatakan bahwa wilayah otonom akan diubah menjadi "pusat peternakan babi".

Pembangunan peternakan babi menjadi sebuah tindakan yang menurut orang Uighur adalah penghinaan terhadap cara hidup mereka.

Sebagaimana diketahui mayoritas etnis Uighur merupakan penganut agama islam.

Satu artikel berita yang diterbitkan pada bulan Mei yang direkam Zenz menggambarkan sebuah peternakan baru di wilayah Kashgar selatan, yang bertujuan untuk menghasilkan 40.000 babi setiap tahun.

Baca Juga: Wali Kota Instruksikan PSBL RW dan WFH untuk Tekan laju Covid-19 di Tangerang

Proyek ini diperkirakan akan menempati area seluas 25.000 meter persegi.

Peternakan babi tersebut akan ditempatkan di sebuah taman industri di daerah Konaxahar Kashgar yang telah berganti nama menjadi Shufu, menurut situs berbahasa Mandarin, Sina.

Kesepakatan itu secara resmi ditandatangani pada tanggal 23 April tahun 2020 lalu bertepatan dengan hari pertama Ramadhan atau bulan puasa umat Islam.

namun pemerintah mengklaim bahwa peternakan babi tidak dimaksudkan untuk tujuan ekspor, melainkan "untuk memastikan pasokan daging babi" di Kashgar.

"Ini adalah bagian dari upaya untuk sepenuhnya memberantas budaya dan agama orang-orang di Xinjiang," kata Zenz kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Tengah Asyik Pesta Narkoba, Oknum Anggota DPRD Fraksi PDI-P Ini Diamankan Aparat, Namun Tak Ditahan

“Ini adalah bagian dari strategi sekularisasi, mengubah Uighur sekuler dan mengindoktrinasi mereka untuk mengikuti partai komunis dan menjadi agnostik atau ateis,” tambah Zenz.

Orang Uighur merupakan mayoritas atau sekitar 90 persen dari populasi di kota Xinjiang dan daerah sekitarnya.***

Editor: Bondan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x