Aksi ‘Baku Tembak’ Libatkan ASEAN di Myanmar, Indonesia dan Singapura Mengecam

9 Mei 2023, 19:43 WIB
Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur /Satpres/

ZONABANTEN.com - Indonesia dan Singapura mengecam serangan terhadap sebuah konvoi yang berisi para pejabat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang sedang mengantarkan bantuan kemanusiaan di Myanmar.

Kedua negara juga menyerukan supaya kekerasan di negara yang sedang dilanda konflik tersebut segera diakhiri.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, kejadian tersebut terjadi di kota Hsi Hseng, di negara bagian Shan barat dan menarget konvoi yang terdiri dari para pejabat dari pusat bantuan kemanusiaan ASEAN.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Rabu, 10 Mei 2023: Jangan Takut Berbagi

 

Myanmar telah terjebak dalam lingkaran kekerasan dan kekacauan ekonomi sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pada tahun 2021 dan meluncurkan kampanye brutal untuk menumpas perbedaan pendapat.

Akibat dari serangan militer yang semakin intensif dan bentrokan dengan gerakan perlawanan bersenjata di seluruh negeri, negara-negara tetangga Myanmar di ASEAN mendesak Myanmar untuk mengakhiri permusuhan dan membuka akses bantuan kemanusiaan.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, dua orang staf kedutaan besar Singapura di Yangon yang menjadi bagian dari konvoi tersebut selamat dan telah kembali ke kota itu.

Kementerian tersebut mengatakan, “Perlu adanya dialog konstruktif di antara semua pemangku kepentingan utama di Myanmar, supaya dapat menjadi solusi damai demi kepentingan rakyat Myanmar.”

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Rabu, 10 Mei 2023: Ada Hal Romantis

Presiden Indonesia Joko Widodo tidak memberikan rincian tentang apa yang ia sebut sebagai "baku tembak", tetapi mengatakan bahwa hal ini tidak akan menghalangi upaya Indonesia dan ASEAN demi mendorong perdamaian di Myanmar.

"Hentikan penggunaan kekerasan. Hentikan kekerasan karena rakyatlah yang akan menjadi korban. Kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang," tegasnya, seraya menambahkan bahwa Indonesia mendorong semua pemangku kepentingan untuk berunding dan mencari solusi.

Sementara itu, Pemerintah Persatuan Nasional bayangan Myanmar, yang bersekutu dengan milisi anti-junta, People's Defence Forces atau Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam insiden tersebut.

PDF juga tidak segera menanggapi permintaan untuk merespons, sama halnya dengan Juru Bicara Junta Myanmar yang tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Baca Juga: Inspiratif, Pria Asal Kota Tangerang Ini Sukses Berbisnis Ayam Geprek usai Kena PHK

Menteri Luar Negeri Indonesia mengungkapkan bahwa secara diam-diam, Indonesia telah berbulan-bulan melakukan pendekatan kepada Junta Myanmar, pemerintah bayangan, dan kelompok-kelompok etnis bersenjata untuk mencoba memulai proses perdamaian.

Selain Singapura dan Indonesia, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga mengutuk serangan tersebut dan meminta rezim militer Myanmar untuk melaksanakan Konsensus Lima Poin ASEAN, termasuk menghentikan kekerasan dan membuka akses kemanusiaan tanpa hambatan.

Mereka juga meminta Myanmar untuk mematuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional, termasuk aturan tentang perlindungan personil diplomatik dan warga sipil. ***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler