Sejumlah Negara di Asia Mengalami Degradasi Habitat Gajah, Termasuk Indonesia

1 Mei 2023, 14:46 WIB
Sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia mengalami penurunan habitat gajah. /pixabay.com

ZONABANTEN.com - Menurut penelitian terbaru, habitat gajah di Asia telah mengalami penurunan atau degradasi yang signifikan sejak abad ke-18.

 

Penurunan habitat gajah di Asia mencapai dua per tiga atau sekitar 3,3 juta kilometer persegi, setara dengan area seluas India. 

 

Tim internasional yang terdiri dari para ahli dari Australia, Inggris, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, dan Vietnam mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Scientific Reports.

 

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa Cina mengalami penurunan habitat gajah yang paling signifikan yaitu 94 persen, diikuti oleh India sebesar 86 persen, dan Bangladesh sebesar 72 persen. 

 

Baca Juga: Pemerintah Kota Toyoake, Jepang, Mengizinkan Karyawan Membawa Anak selama Bekerja

 

Thailand, Vietnam, dan Indonesia (Sumatera) juga mengalami penurunan habitat gajah hingga lebih dari 50 persen.

 

Para peneliti mengamati adanya fenomena global di mana kawasan habitat gajah berubah menjadi daerah perkotaan, pertanian, dan lokasi industri.

 

Shermin de Silva selaku pendiri organisasi nirlaba konservasi gajah, Trunks & Leaves, menjelaskan bahwa gajah Asia tumbuh subur di padang rumput musiman, hutan gugur tropis, dan hutan hujan karena makanan dan air mudah diakses di wilayah tersebut.

 

Namun, aktivitas manusia seperti pertanian, pembangunan industri, dan urbanisasi menyebabkan penurunan atau degradasi habitat gajah, mendorong gajah ke daerah yang dihuni manusia dan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik.

 

Baca Juga: Semakin Berat, Murid SD di Jepang Membawa Tas Sekolah sampai 10 Kilogram

 

Menjelang akhir tahun 2020, sekelompok gajah Asia liar yang terdiri dari 15 ekor meninggalkan daerah habitatnya di Cagar Alam Mengyangzi, Yunnan, Tiongkok, untuk mencari habitat baru. 

 

Dengan menempuh jarak sekitar 500 kilometer, gajah-gajah itu memasuki ibu kota Provinsi Kunming dan menyebabkan terjadinya insiden perusakan tanaman dan evakuasi manusia. 

 

Studi menemukan bahwa hanya 5,7 persen padang rumput di Provinsi Yunnan yang dianggap sesuai untuk gajah, menunjukkan bahwa habitat yang sesuai untuk hewan tersebut kurang.

 

De Silva menyarankan pihak berwenang untuk meningkatkan jumlah habitat gajah secara bertahap agar insiden konflik antara manusia dan gajah berkurang. ***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: The Thaiger

Tags

Terkini

Terpopuler