Bocah 15 tahun terkena Stoke Otak dan Lumpuh Karena Kecanduan Bermain Game

11 Juli 2020, 22:23 WIB
Anak berumur 15 tahun terkena stroke otak karena kecanduan bermain game /daily mail

ZONABANTEN.com - Bermain game dengan menggunakan gadget maupun komputer saat ini menjadi hal yang biasa. Terlebih dengan koneksi internet yang semakin stabil, membuat pengguna semakin dimanjakan dalam memainkan game.

Bahkan terjadi beberapa kasus, ada orang yang kecanduan bermain game sehingga menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bermain game. 

 

Kecanduan bermain game seperti inilah yang kemudian mengganggu kesehatan.

Seperti yang terjadi di Tiongkok, seorang anak berumur 15 tahun tidak bisa menggerakkan tangan kirinya karena kecanduan bermain game.

Baca Juga: Raih Penghargaan di MBC Every1, Show Champion, Ini Lirik dan Terjemahan How You Like That-BLACKPINK

Hal tersebut membuat kaget orang tua dan keluarganya saat tiba-tiba sang anak alami kelumpuhan.

Diketahui anak tersebut setiap harinya menghabiskan waktu 22 jam nonstop bermain game komputer selama satu bulan.

Bocah tersebut bernama Xiaobin saat bermain game selalu asyik dan fokus dan juga sang ibu awalnya menganggap bermain game hal yang lumrah atau biasa dan tak akan mengakibatkan apa-apa.

Akibat dianggap hal biasa oleh sang ibu membuat Xiobin menjadi kecanduan dan berakhir harus dilarikan ke rumah sakit di kota Nanning setelah pingsan di rumah.

Baca Juga: Kemenag Sumsel Bantah Mapel Pendidikan Agama Islam Dihapuskan dari Kurikulum

Dikutip dari DailyMail, Jumat 10 Juli 2020 apa yang dialami Xiaobin pertama kali diungkap Nanning Television. Xiaobin diketahui menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiangbin Guangxi akibat lengan kirinya tidak bisa digerakkan.

Seperti siswa kelas 9 lainnya, Xiaobin banyak beraktivitas di rumah selama lockdown sejak Februari lalu. Seluruh sekolah di China tutup dan memberlakukan pembelajaran daring.

Kepada media lokal ibu Xiaobin mengatakan putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar. Dikira belajar dan tak macam-macam, ia tak mengira Xiaobin kecanduan akut video game.

Baca Juga: Astronom Clyde Foster Temukan Amukan Badai Baru Di Planet Jupiter

Ia mengaku percaya saja saat Xiaobin mengatakan dirinya selalu berada di balik layar komputer untuk mengerjakan kelas online. “Dia menutup semua jendela dan mengunci pintu kamarnya jadi kami tak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan.”

Namun akhirnya sang ibu tahu Xiaobin nyaris tak pernah tidur dalam dua bulan terakhir. Ia menghabiskan 22 jam sehari untuk bermain video game nonstop. “Dari chat dengan temannya aku tahu anakku tak pernah tidur, hanya dua jam saja sehari,” ujarnya.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Galamedianews.com dengan judul "Mengaku Belajar Online, Sehari 22 Jam Main Video Game Murid SMP Stroke Otak Hingga Lumpuh"

Baca Juga: Aneka Istilah Yang Trending di Kalangan Penggemar Burung Kicau Mania

Xiaobin dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret setelah tiba-tiba pingsan. Dokter mendiagnosis siswa SMP itu mengalami stroke otak setelah menjalani CT scan. Dia juga kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.

Dokter Li, spesialis otak rumah sakit mengatakan kondisi Xiaobin dipicu gaya hidup tidak sehat akibat begadang demi bermain game. “Alasan utamanya pola tidur dan pola makan yang tidak teratur karena tidak bersekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya.”

“Kurang gizi dan istirahat menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otak hingga memicu stroke otak," kata Li. Xiaobin menjalani perawatan rehabilitasi di rumah sakit Nanning.

Baca Juga: Tubagus Chaeri Wardana Bacakan Pledoi Minta Uang Yang Disita KPK Dikembalikan

Sedangkan Dokter Jin, kepala terapis rumah sakit mengatakan sulit untuk menentukan apakah Xiaobin dapat sepenuhnya pulih. Kecanduan video game telah menjadi masalah di kalangan anak muda di Cina. Mereka mengabaikan studi, kehidupan sosial hingga keluarga untuk game online.

Banyak orangtua yang kemudian memanfaatkan rehabilitasi detoks digital sebagai upaya terakhir untuk membatasi fiksasi anak-anak mereka di dunia digital. Kecanduan internet kini sudah dianggap sebagai gangguan klinis di China.** (Mia Fahrani/ Galamedianews.com)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler