Wabah Ebola Baru, Diumumkan di Republik Demokratik Kongo

26 April 2022, 12:53 WIB
Proses vaksinasi yang dilakukan di Beni, bagian timur Republik Denokratik Kongo dalam menuntas penyebaran virus Ebola. /UN News

ZONABANTEN.com – Wabah Ebola baru, diumumkan oleh Otoritas Kesehatan Afrika setelah satu kasus dikonfirmasi di Mbadanka, Provinsi Equateur, berdasarakan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu.

Ebola merupakan virus berbahaya yang dapat menginfeksi manusia dan primata lainnya. Tingkat kasus kematian bervariasi dari 25% hingga 90%.

Dilansir dari laman UN News, pasien yang terinfeksi tersebut adalah seorang pria 31 tahun, yang mulai mengalalami gejala pada 5 April.

Baca Juga: Drama Korea Bertema Kehidupan Sederhana Menarik Perhatian Penonton Global

 Setelah lebih dari seminggu dirawat di kediamannya, akhirnya ia mencari pengobatan di fasilitas kesehatan setempat.

Kemudia  pada 21 April, pria tersebut dirawat di pusat perawatan Ebola untuk mendapatkan perawatan  intensif namun tidak lama kemudian pasien tersebut meninggal dunia tepat pada hari itu juga.

Petugas kesehatan segera menyerahkan sampel untuk diuji secara mendalam mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola tersebut setelah mengenali gejalanya.

Berdasarkan pernyataan WHO, sejauh ini hanya satu kasus yang telah dikonfirmasi untuk menentukan di mana sumber wabah tersebut ada dan sedang berlangsung.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa, Imsak, dan Sholat di Bulan Ramadan 1443 Hijriah untuk Wilayah Banten Lengkap Hari Ini

“Waktu tidak memihak kita, penyakit ini telah dimulai sejak dua minggu dan kami sekarang mengejar ketertinggalan," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dikutip dari laman UN News.

“Berita positifnya adalah bahwa otoritas kesehatan Republik Demokratik Kongo memiliki pengalaman lebih dari siapapun di dunia dalam mengendalikan wabah Ebola dengan cepat," tambahnya.

Menurut Badan Kesehatan PBB, sejak 1976 ada empat belas wabah Ebola di Republik Kongo, dan wabah baru ini adalah yang keenam sejak 2018 yang paling sering terjadi dalam sejarah Ebola negara itu.

Dikutip dari laman UN News, wabah sebelumnya di Provinsi Equateur terjadi pada tahun 2020 dan 2018 dengan masing-masing 130 dan 54 kasus.

Baca Juga: Profil Nabilah Ayu Eks JKT48, Lengkap dengan Potret Terbaru

Saat ini WHO memberikan pernyataan bahwa pasien yang meninggal diberikan pemakaman yang layak dan aman.

Melibatkan upacara pemakaman tradisional yang dimodifikasi dalam meminimalkan risiko cairan menular infeksi ke masyarakat yang hadir dalam pemakaman.

Selain itu otoritas kesehatan setempat juga mengidentifikasikan kontak untuk memantau kesehatan mereka dan mendisinfeksi fasilitas kesehatan tempat pasien sebelumnya dirawat.

Sementara itu, rencana untuk melakukan vaksinisasi dalam beberapa hari mendatang sedang berlangsung dengan stok vaksin Ebola rVSV-ZEBOV juga telah tersedia di kota Goma dan Kinshasa.

Baca Juga: Kemenag RI Ungkap Hilal Syawal di Indonesia Sudah Penuhi Kriteria Baru MABIMS

WHO menyatakan bahwa vaksin akan dikirim ke Mdandaka dan akan dilakukan dengan strategi ring vaccination di mana vaksin dilakukan melalui kontak ke kontak dalam menekan penyebaran.

“Banyak di Mbandaka sudah divaksinasi Ebola, yang seharusnya membantu mengurangi dampak penyakit itu," kata Dr. Moeti.

Selain itu, ia menambahkan bahwa masyarkat yang sudah mendapatkan vaksin pada 2020 akan divaksinasi ulang.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: UN News

Tags

Terkini

Terpopuler