Aktivitas Pertanian di Inggris Terancam akibat Invasi Rusia ke Ukraina

1 April 2022, 11:08 WIB
Ilustrasi. Aktivitas Pertanian di Inggris Terancam akibat Invasi Rusia ke Ukraina. /Freepik/Azerbaijin

ZONABANTEN.com – Serangan Rusia ke Ukraina telah melahirkan sejumlah dampak bagi berbagai negara. 

Baru-baru ini, dilaporkan bahwa aktivitas pertanian di Inggris juga ikut terancam akibat invasi Rusia ke Ukraina. 

Hal ini karena lonjakan harga energi membuat para petani tidak lagi sanggup untuk membelinya.

Sejumlah rumah kaca di Inggris yang memproduksi beragam tanaman khususnya mentimun pun kini mengalami kekosongan.

Baca Juga: Thirty-Nine Tamat, Jeon Mi Do Unggah Foto Son Ye Jin dan Kim Ji Hyun sambil Ucapkan Terima Kasih 

Inggris mulai mengalami krisis sejumlah bahan pangan seperti mentimun, paprika, terung, dan tomat.

Harga gas alam tahun lalu telah mengalami lonjakan di Inggris dan kemudian diperparah dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina. 

Invasi Rusia ke Ukraina pun mengancam pasokan makanan di seluruh dunia seperti biji-bijian dan minyak nabati. 

Karena hal ini, salah satu makanan umum di negara Inggris yaitu sandwich akan terancam ketersediaannya karena krisis mentimun.

Baca Juga: Heboh! Nayeon Twice Dikabarkan akan Debut Solo 

Biaya untuk memproduksi mentimun di Inggris mengalami kenaikan tiga kali lipat karena lonjakan harga energi.

Petani yang bercocok tanam dalam rumah kaca di Inggris memerlukan energi gas untuk menghasilkan panas karena beberapa jenis tanaman sayuran seperti mentimun tumbuh dengan baik pada suhu hangat.

Seorang petani di Inggris, Tony Montalbano mengatakan bahwa harga gas menjadi sangat tinggi dan hal ini adalah saat yang sangat mengkhawatirkan bagi mereka.

Keluarga Tony telah menjadi petani mentimun selama 54 tahun dan telah memiliki tiga generasi.

“Selama bertahun-tahun kami bekerja keras hingga bisa sampai ke tempat kami sekarang, dan kemudian semuanya bisa selesai begitu saja hanya dalam waktu satu tahun,” ujar Tony dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2022, Harga Daging Hari Ini Turun, Buruan Siapkan Rendang untuk Menu Sahur Hari Pertama

Semua rumah kaca seluas 30.000 meter persegi di Green Acre Salads miliknya, yang merupakan pemasok sayuran di berbagai supermarket saat ini dalam keadaan kosong.

Selain harga energi, harga pupuk pun mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Sementara biaya pembelian karbondioksida yang digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman maupun dalam pengemasan juga meningkat.

“Kita sekarang berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana kenaikan biaya jauh melampaui kemampuan petani untuk melakukan apapun terhadapnya,” kata Jack Ward, kepala British Growers dikutip dari Reuters.

Hal ini menurutnya akan mengancam ketahanan pangan Inggris di masa depan.

Baca Juga: Lirik Lagu Harry Styles - As It Was, Berisi Ungkapan Hati Tentang Rasa Kesepian di Masa Lalu

Kenaikan harga berbagai bahan pangan lebih lanjut akan menyebabkan konsumen menghadapi pukulan inflasi yang lebih besar daripada negara-negara lain di Eropa.

Inflasi di Inggris telah mencapai level tertinggi dalam 30 tahun terakhir yakni sebesar 6,2 persen pada bulan Februari 2022 dan diperkirakan akan semakin meningkat menjadi 9 persen pada akhir tahun 2022.

Serikat Petani Nasional Inggris mengatakan bahwa Inggris sedang menghadapi krisis ketahanan pangan. 

Produksi paprika diperkirakan akan turun dari 100 juta ton di tahun lalu menjadi 50 juta ton di tahun ini. Sementara itu produksi mentimun juga diprediksi akan turun dari 80 juta ton menjadi 35 juta ton saja.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler