Al-Hambra, Istana Merah yang Jadi Saksi Peradaban Islam di Spanyol

18 Maret 2022, 21:34 WIB
Al-Hambra / alhambradegranada.org /

ZONABANTEN.com – Al-Hambra. Tempat ini adalah istana kuno, benteng yang ada di Spanyol. Lokasi tepatnya berada di kota Granada, wilayah Andalusia.

Al-Hambra yang berasal dari kata ‘Al-Qa’la Al-Hamra’ dalam bahasa Arab berarti ‘Benteng merah’ atau ‘Kastil merah’.

Benteng Al-Hambra merupakan satu-satunya peninggalan yang masih tersisa dari Dinasti Nasrid, yang merupakan kerajaan Islam yang pernah berjaya di Eropa bagian barat pada sekitar abad ke 13.

Al-Hambra pun merupakan pusat pemerintahan dari kerajaan tersebut.

Dilansir ZONABANTEN.com dari situs resmi pengelola Al-Hambra, akses masuk dari kastil bersejarah di dataran Andalusia ini relatif sulit dijangkau.

Baca Juga: Sejarah Diciptakannya Huruf Braille, Ditemukan oleh Seorang Prajurit Perancis

Hal ini karena letak benteng tersebut berada di wilayah perbukitan. Selain itu, Al-Hambra terletak di tepi sungai Darro serta dikelilingi hutan yang ada disekitarnya.

Konstruksi dari bagian pertama istana Al-Hambra dipimpin oleh raja Muhammad Ibnu Yusuf bin Nasir, yang juga dikenal sebagai ‘Al-Hamar’.

Al-Hambra pun dibangun olehnya bersama dengan seluruh lapisan masyarakat yang berada dibawah kepemimpinannya pada waktu itu.

Tak hanya pada abad ke 13, Al-Hambra terus dipergunakan sebaga benteng pertahanan kerajaan Nasrid di abad ke 14 hingga 15.

Terdapat 2 area penting yang ada di Al-Hambra.

Pertama, zona militer yang dikenal dengan nama ‘Alcazaba‘ dalam bahasa Spanyol. Alcazaba merupakan lokasi bermukimnya para pengawal kerajaan beserta keluarga mereka.

Tempat lain yang dianggap paling sakral di Al-Hambra adalah ‘Medina’, tempat dimana para penguasa kerajaan tinggal di sana.

Baca Juga: Peristiwa Penting di Tanggal 1 Maret, Serangan Umum 1 Maret, Bosnia Merdeka, Spanyol Gunakan Mata Uang Euro

Setelah masa kekuasaan Al-Hamar, anak dan cucunya pun meneruskan pembangunan Al-Hambra.

Di sana pun didirikan masjid serta pemandian umum untuk rakyat yang tinggal di Al-Hambra pada masanya.

Al-Hambra dipegang oleh kerajaan islam, Nasrid, hingga ditaklukkan oleh Raja Ferdinand serta Ratu Isabella pada 1492.

Penaklukkan Nasrid sekaligus membuat seluruh wilayah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan katolik.

Setelah itu, banyak bagian dari Al-Hambra yang dimodifikasi. Salah satu yang paling mencolok adalah perubahan masjid menjadi gereja dan pada abad ke 18, Al-Hambra pun pada akhirnya diabaikan.

Baca Juga: Sejarah Pengakuan Dosa, Sudah Ada Pada Weda Sejak 3.000 Tahun Lalu

Bahkan di tahun 1812, beberapa menara yang ada disana diledakkan oleh Prancis pada peperangan di masa itu.

Hingga pada tahun 1828, seorang arsitek bernama Jose Contreras memperbaikinya atas perintah Raja Ferdinand ke 7.

Pembangunan tersebut pun dilanjutkan oleh anak dan cucu dari Contreras.

Pada 1892, seorang penulis asal Amerika bernama Washington Irving tinggal tidak jauh dari Al-Hambra.

Ia pun menulis buku berjudul ‘The Tales of Al-Hambra’ yang menceritakan sejarah dari istana megah tersebut.

Baca Juga: Aokigahara, Hutan Lebat di Jepang, Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Patung dari Irving dibangun oleh pengelola Al-Hambra pada 2009.

Hingga kini, Al-Hambra pun terus menjadi tempat yang selalu dikunjungi oleh wisatawan, tak hanya wisatawan lokal, tapi juga mancanegara.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: History alhambra.org

Tags

Terkini

Terpopuler