YA ALLAH! Rusia Tembaki Masjid Berisi 80 Warga Secara Membabi Buta di Mariupol Ukraina, Begini Kondisinya

13 Maret 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi/Pasukan Rusia menembaki masjid yang berisi warga di Ukraina /Pexels Arturas Kokorevas

ZONABANTEN.com - Konflik Rusia dengan Ukraina sampai detik ini masih bergejolak, dan selalu menimbulkan dampak negatif hampir di semua sektor.

Kabar terbaru, Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menembaki sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol.

Dilansir dari Aljazeera, masjid tersebut ternyata menjadi tempat perlindungan lebih dari 80 warga sipil Ukraina, di saat situasi sedang genting karena kegiatan invasi.

Pihak Kementerian Ukraina mengatakan dalam sebuah tweet, bahwa di antara puluhan orang tersebut terdapat juga warga Turki.

Baca Juga: Rusia Batasi Akses ke Instagram dan Labeli Meta sebagai Organisasi Ekstremis, Ternyata Ini Alasannya

“Masjid Sultan Suleiman yang ada Mariupol, ditembaki oleh penjajah Rusia,” tulis kementerian luar negeri.

“Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki,” imbuhnya.

Sampai berita ini ditulis belum ada data pasti apakah ada korban jiwa usai insiden yang terjadi di salah satu masjid Ukraina tersebut.

Sementara itu Rusia membantah menargetkan wilayah sipil dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Tuduh Rusia 'Bohong' tentang Pasukan Ukraina

Ukraina menuduh Rusia menolak mengizinkan orang keluar dari Mariupol, di mana blokade telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap.

Lebih lanjut Rusia menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi orang.

Mariupol telah dikepung dan dibombardir selama lebih dari dua minggu dan dikepung oleh pasukan Rusia.

Situasi di kota pelabuhan strategis itu "putus asa", di mana warga sipil berusaha mati-matian untuk melarikan diri, tetapi tanpa air dan kehabisan makanan, ujar seorang eksekutif teratas Doctors Without Borders.

“Mariupol yang terkepung sekarang menjadi bencana kemanusiaan terburuk di planet ini. 1.582 warga sipil tewas dalam 12 hari,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Uranus, Planet Paling Dingin dengan Arah Rotasi yang Berlawanan

Tiga orang, termasuk seorang anak, tewas ketika sebuah rumah sakit anak-anak di kota itu diserang pada hari Rabu, yang memicu kemarahan internasional.

“Dengan latar belakang ini, upaya baru sedang dilakukan untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil pergi ke kota menuju Zaporizhzhia,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Selama berhari-hari, orang Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia telah menggempur rute evakuasi, mencegah orang pergi.

Seperti hari-hari sebelumnya, koridor kemanusiaan juga akan dibuka kembali di sekitar Kyiv.

Baca Juga: Ukraina Klaim Rusia Bunuh Warga Sipil dalam Konvoi Evakuasi

“Saya sangat berharap hari ini akan berjalan dengan baik, bahwa rute yang direncanakan akan dibuka dan bahwa Rusia akan memenuhi kewajibannya mengenai ketaatan terhadap gencatan senjata,” kata Vereshchuk dalam sebuah video yang diunggah ke situs web kepresidenan Ukraina.

Saat tentara Rusia terus maju dan mengepung Kyiv, serangan menghantam kota Vasylkiv pada Sabtu pagi, sekitar 40 km (24 mil) selatan ibukota.

Delapan roket Rusia menghantam bandara setempat sekitar pukul 7 pagi (05:00 GMT), yang "hancur total", kata walikota, Natalia Balassinovitch, di akun Facebook-nya.

Menurut Natalia Balassinovitch sebuah depot minyak juga terkena dan terbakar di Ukraina. ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler