Ketakutan Warga Ukraina Akibat Serangan Rusia, Ratusan Ribu Orang Pilih Tinggalkan Rumah Mencari Tempat Aman

25 Februari 2022, 13:52 WIB
Akibat dari serangan Rusia, masyarakat Ukraina lebih memilih meninggalkan rumah mencari tempat aman untuk berlindung. //Pixabay/Jorono

ZONABANTEN.com - PBB mengatakan lebih dari 100.000 warga Ukraina telah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke tempat aman.

Invasi dan serangan Rusia ke Ukraina telah memicu kepanikan dan ketakutan di antara banyak warga sipil Ukraina.

Dilansir dari situs Al-Jazeera, mereka bergegas melarikan diri atau bersiap jika peningkatan kekerasan terjadi saat pasukan Rusia yang menyerang baik dari darat dan laut.

Baca Juga: Krisis Ukraina: Ketegangan Semakin Meningkat, Arab Saudi Minta Warganya Segera Hubungi Kedutaan

Rusia menyerang beberapa kota Ukraina dengan rudal, termasuk ibu kota Kyiv pada Kamis 24 Februari 2022.

Ukraina melaporkan pasukan Rusia bergerak melintasi perbatasannya ke wilayah Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk timur, dan mendarat melalui laut di kota Odessa dan Mariupol di selatan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy saat itu juga langsung mengumumkan darurat militer dan meminta semua warga negara siap untuk maju melawan.

Bahkan, Volodymyr mengatakan akan memberikan warga Ukraina persenjataan untuk bertahan dan menyerang apabila situasi dan kondisi mengancam.

Baca Juga: Donald Trump Buat Panas, Sebut China Ikuti Jejak Rusia dan Akan Serang Negara Taiwan

Andrew Simmons dari Al Jazeera mengungkapkan suara ledakan di tepi ibukota Ukraina dan sirine serangan udara membuat beberapa warga panik dan melarikan diri untuk berlindung.

“Seluruh langit dibanjiri dengan warna merah dan oranye ketika rudal-rudal ini menyerang – beberapa di antaranya tampaknya merupakan rudal jelajah,” katanya.

Sebelumnya, pihak berwenang setempat mendesak warga di ibukota Ukraina, Kyiv untuk tingal di rumah agar terhindar dari bahaya penyerangan.

Namun, beberapa warga tak menggubris hal ini, sehingga antrian panjang mobil terbentuk di jalan-jalan utama menuju ke luar kota.

Baca Juga: Jadi Target Nomor Satu Rusia, Volodymyr Zelenskiy Putuskan Tak Akan Tinggalkan Kyiv

Menurut media lokal setempat, terpantau masyarakat Ukraina juga berlindung di stasiun bawah tanah kota dan tempat-tempat aman lainnya.

Iliya Kusa, seorang analis hubungan internasional di Institut Ukraina menyebut orang-orang meninggalkan Kyiv memang benar tetapi situasi kepanikan masih bisa dikontrol.

“Situasi di Kyiv, tempat saya berada sekarang, kurang lebih stabil. Tidak ada kepanikan, tidak ada masalah kritis saat ini," ucap Iliya pada Al-Jazeera, Kamis 24 Februari 2022.

Baca Juga: Dampak Rusia Melakukan Serangan Terencana Terhadap Ukraina, Pemblokiran Teknologi hingga Ancaman Lainnya

"Angkutan umum beroperasi seperti biasa. Namun sekolah, universitas, dan taman kanak-kanak ditutup dan rumah sakit dalam siaga tinggi sejak parlemen memberlakukan darurat militer," tambahnya.

Selain itu Iliya menyebut banyak orang mengantri untuk menarik uang dari ATM dan membeli produk-produk pokok.

Sementara itu, pesawat-pesawat dilarang terbang di Ukraina saat negara itu menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil.

Pertahanan udara dan pangkalan Ukraina telah dihancurkan dan banyak bandara sipil telah dibom oleh militer Rusia.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler